Mahasiswa Kedokteran Diharapkan Menjadi Pelopor JKN

By Admin

Foto: Dokumentasi Kemenko PMK  

nusakini.com - Pemerintah berharap kepada para calon tenaga kesehatan agar ikut mensukseskan program kesehatan seperti Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas).

Demikian diungkapkan oleh Deputi Bidang Peningkatan Kesehatan Kemenko PMK Sigit Priohutomo dalam Diskusi Panel 5th Indonesia Medical Student Summit (IMSS) ISMKI 2017 yang mengambil tema 'Kesiapan Ekonomi Indonesia untuk Suksenya JKN Cakupan Semesta 2019 demi Indonesia Sehat 2025' di Auditorium Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sumatera Utara, Sabtu (18/2/2017)

Sigit yang pada kesempatan itu mewakili Menko PMK menyampaikan bagaimana pengaruh tarif kesehatan bangsa melalui Indonesia Sehat 2025 terhadap daya saing masyarakat Indonesia di era globalisasi.  

Ia juga menyampaikan harapannya terhadap mahasiswa kedokteran atau generasi muda secara umum untuk masa depan Indonesia. Menurutnya, mahasiswa harus menjadi pelopor utama BPJS Kesehatan.

"Penting agar mendaftar BPJS Kesehatan itu kala sehat bukan Sakit. Itu merupakan upaya preventif," tegasnya.

Adapun upaya preventif lain yang perlu didukung mahasiswa kedokteran adalah melakukan dan mengkampanyekan Germas.

Tentang minimnya distribusi tenaga kesehatan di pelosok nusantara memang menjadi kendala. Karenanya ia berharap agar setelah menjadi dokter, para mahasiswa mau ditempatkan di pelosok Nusantara.

Sementara itu, guna menerapkan pola hidup sehat, pihak Kemenko PMK juga telah mengkoordinasikan Kementerian dan Lembaga dibawahnya untuk mengecek kesehatan dan melakukan peregangan setiap minggunya.

"Kami sendiri telah memulainya di lingkungan Kemenko PMK dengan melakukan peregangan setiap akan memulai rapat," ujarnya.

Diskusi Panel 5th Indonesia Medical Student Summit (IMSS) ISMKI 2017 yang mengambil tema 'Kesiapan Ekonomi Indonesia untuk Suksenya JKN Cakupan Semesta 2019 demi Indonesia Sehat 2025' dihadiri oleh Direktur Utama BPJS Kesehatan Fahmi Idris dan Menteri Kesehatan Nila F Moeloek. Acara ini diikuti oleh 500 mahasiswa Kedokteran seluruh Indonesia. (p/mk)