LIPIA Ingin Jadi Institut, Dubes Arab Saudi: Kami Ikuti Aturan Kemenag

By Abdi Satria


nusakini.com-Jakarta- Arab Saudi dan Indonesia terus melakukan kerjasama dalam berbagai bidang, salah satunya dalam pengembangan bahasa Arab. Keberadaan Lembaga Ilmu Pengetahuan Islam dan Arab (LIPIA) yang berpusat di Jakarta menjadi salah satu bentuk komitmen Arab Saudi untuk mengembangkan pendidikan bahasa Arab.

"Kami berharap ke depan LIPIA dapat menjadi Institut. Dan untuk itu kami bersedia mengikuti aturan yang telah ditetapkan oleh Kementerian Agama," tutur Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia Isham Altsaqafi, saat bertemu Sekretaris Jenderal Kemenag Nizar, di Kantor Kementerian Agama Jakarta, Senin (02/11).  

Kepada Nizar, Dubes Isham yang didampingi Direktur LIPIA Ashim bin Mansour AbalHusain menuturkan selama ini selain memiliki kelas perkuliahan LIPIA juga membuka kelas persiapan bahasa. "Kelas persiapan bahasa ini kami buka di beberapa daerah. Kami berharap Kemenag juga dapat membantu perizinan kelas persiapan ini," tutur Isham.  

Sekjen Kemenag Nizar menyambut baik niat pemerintah Arab Saudi ini. "Pada prinsipnya kami menyambut baik keinginan menjadikan LIPIA sebagai institut, dan kami siap membantu terkait legalitas status tersebut," kata Nizar.  

Sementara Dirjen Pendidikan Islam M. Ali Ramdhani yang turut hadir dalam pertemuan tersebut juga menyampaikan keterbukaannya untuk membantu penetapan status LIPIA. "Kita mungkin nanti akan buat FGD untuk membahas masalah ini. Sehingga bisa kita selesaikan satu persatu," tutur M. Ali Ramdhani.  

Turut hadir dalam pertemuan tersebut Staf Khusus Menag Kevin Haikal dan Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri Subhan Cholid. (p/ab)