LIPI Gelar Pelatihan Survei bagi Mahasiswa

By Admin


nusakini.com - Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) memberikan pelatihan survei kepada para mahasiswa terpilih selama lima hari pada Senin-Jumat (5-9/12) di LIPI Pusat Jakarta. Pelatihan yang dikemas dalam LIPI Goes to Campus ini melibatkan para mahasiswa yang berasal dari bidang ilmu sosial dan kemanusiaan dari sejumlah daerah di Indonesia.

Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Ilmu Sosial dan Kemanusiaan (IPSK) LIPI, Tri Nuke Pudjiastuti mengemukakan, tujuan pelatihan untuk membina para mahasiswa agar mendapatkan pengalaman akademis dari para pakarnya. “Mahasiswa merupakan aset potensial yang ke depan menjadi bagian penting bagi pembangunan. Untuk itu perlu dibina dan diasah ketajamannya dalam bidang survei yang tetap menjaga etika penelitian,” ungkap Nuke di sela-sela acara pelatihan, Senin (5/12). 

Kegiatan pelatihan ini sendiri diadakan sebagai jawaban LIPI terhadap tantangan bagaimana LIPI ambil bagian dalam mengembangkan kompetensi ilmiah masyarakat terutama masyarakat terdidik seperti mahasiswa. 

Yusuar, Kepala Bina Ilmiah Masyarakat yang mewakili Kepala Biro Kerja Sama, Hukum, dan Humas LIPI menuturkan, latar belakang penyelenggaraan pelatihan karena melihat fenomena pemilihan presiden Republik Indonesia yang terjadi pada 2014 silam. Saat itu berbagai lembaga melakukan quick count dengan hasil yang beragam.   

Dari situ, penyelenggaraan survei dengan hasil yang dapat dipertanggungjawabkan validitasnya menjadi suatu keharusan, dimana kualitas survei ditentukan oleh kredibelitas pelaku survei. “Dengan pelatihan ini, kami berupaya memberikan pencerahan bagaimana suatu survei itu dilakukan dan dapat dipertanggungjawabkan secara validitas dan etika penelitian,” kata Yusuar. 

Tidak hanya bersifat politis semata, lanjutnya, kegiatan survei pun menjadi sebuah tantangan tersendiri bagi setiap mahasiswa ilmu sosial dalam mempersiapkan, melaksanakan dan mengolah data penelitian. Pelatihan sekarang juga mengajarkan metodenya secara tepat dan kami berupaya mengarahkannya kepada para pakarnya, tutupnya. 

Pelatihan kali ini mengambil tema “Permasalahan Pembangunan: Perspektif Ekonomi, Sosial, dan Budaya”. Peserta yang hadir di pelatihan sebanyak 50 mahasiswa Program Ilmu Sosial (Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Fakultas Ekonomi, Fakultas Hukum, Fakultas Ilmu Budaya, dan Fakultas Psikologi) dari 24 universitas di DKI Jakarta, Jawa Barat dan Banten. (p/mk)