Libur Idul Fitri, Konsumsi Listrik Jakarta Turun 50%

By Admin

nusakini.com--Secara umum nasional konsumsi listrik saat Hari Raya Idul Fitri 1437 H/2016 M, diperkirakan berkurang sekitar 10-20%, untuk Jawa Bali (berkurang) sekitar 30% bahkan DKI Jakarta turun hingga 50%. Beban puncak normal siang hari di Provinsi DKI Jakarat mencapai 10.065 MW. Demikian dijelaskan General Manager PLN Pusat Pengatur Beban (P2B) Eko Yudo Pramono. Minggu (3/7). 

“Kebutuhan listrik Jakarta pada hari-hari biasa sekitar 10.500 MW. Saat hari raya konsumsi listrik Jakarta akan turun hingga 50%, jadi sekitar 5.800 MW,” ujar Eko. 

Provinsi DKI Jakarta merupakan salah satu dari 12 provinsi dengan konsumsi listrik cukup besar yakni sekitar 40% beban listrik Jawa Bali. Saat ini daya mampu netto listrik Provinsi DKI Jakarta sebesar 10.527 MW, dengan daya mampu pasok 8.500 MW dan beban puncak normal siang hari sebesar 10.065 MW. Beban puncak normal malam hari sebesar 9.100 MW. Prakiraan Beban Puncak Hari Raya Siang Hari, 3.977 MW. “Cadangan Putar 2.500 MW,”tambah Eko. 

Beban puncak listrik Jakarta dan Banten berbeda dengan sistem kelistrikan Jawa Bali yang sekitar jam18-19 malam. Beban puncak Jakarta dan Banten berada pada pukul 14 siang karena mayoritas konsumen listriknya adalah industri dan bisnis. Di hari Sabtu beban puncaknya bergeser pada pukul 10 pagi dan hari Minggu pada pukul 19 malam. 

PT PLN (Persero) akan melakukan pengaturan strategi beban rendah Idul Fitri 1437H. Pengaturan itu terdiri dari pengaturan frekuensi dan pengaturan tegangan dengan mengistirahatkan beberapa pembangkit. (p/ab)