Lanjutan Kompetisi dan Protokol Kesehatan

By Abdi Satria


nusakini.com-Bandung-Kabar duka meninggalnya Satia Ijatna Bagdja menghampiri insan sepakbola Indonesia, pada Senin 3 Agustus 2020 malam. Kepergian salah seorang pelatih senior di Indonesia itu dikabarkan PSSI melalui sejumlah platform media sosialnya.

Satia Bagdja wafat dalam usia 60 tahun. Terakhir, ia merupakan eks pelatih Tim Nasional Indonesia Putri. Ia dikenal sebagai pribadi tekun sekaligus tegas. Menurut kabar, Satia meninggal karena sakit yang dideritanya. Dalam beberapa hari terakhir, kondisinya memburuk hingga akhirnya mengembuskan napas terakhir di Rumah Sakit Hermina, Grand Wisata, Tambun, Kabupaten Bekasi.  

Karena wafat di masa pandemi Covid-19, jenazah Satia harus ditangani mengikuti protokol kesehatan yang berlaku dan tes swab. Hal itu, tentunya, bertujuan untuk menjaga keselamatan dan kesehatan keluarga yang ditinggalkan pada saat prosesi pemakaman.  

Melihat kondisi ini, peran protokol kesehatan menjadi amat penting, termasuk di lingkungan sepakbola. Apalagi, kompetisi Liga 1 2020 bakal digulirkan kembali pada Oktober 2020 nanti.  

Kewaspadaan terhadap Covid-19 mesti dipelihara. Baik federasi, operator kompetisi, maupun klub harus memiliki kesadaran dan pemahaman yang sama, bahwa virus corona tidak kasat mata sekaligus berbahaya.  

Akan tetapi, seluruh stakeholder persepakbolaan tanah air tak boleh jadi pesimistis. Terlebih, PSSI juga mulai menunjukkan keseriusannya dengan membuat skema kompetisi di era tatanan baru.  

Tak hanya berpedoman pada peraturan FIFA dan anjuran WHO, seperti disampaikan Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Jenderal PSSI, Yunus Nusi, federasi terus menjalin komunikasi secara intensif dengan Kementerian Kesehatan, Kementerian Pemuda dan Olahraga dan BNPB menjelang kompetisi begulir kembali. Bahkan, PSSI menyatakan siap belajar banyak dari sejumlah liga di Eropa yang telah lebih dulu melewati kompetisi di masa pandemi.  

Vitalnya penerapan protokol kesehatan menjelang dan selama kompetisi bergulir juga disadari benar oleh Presib, Direktur PT PERSIB Bandung Bermartabat, Teddy Tjahjono megaku optimistis kompetisi bisa dilanjutkan dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat. 

“Sebagaimana yang dikatakan pemerintah, kita mesti hidup berdampingan dengan pandemi. Kita optimis semua kegiatan bisa dilanjutkan kembali, bukan hanya sepakbola, dengan adaptasi tatanan baru dan penerapan protokol kesehatan ketat,” kata Teddy.(p/ab)