Langkah maju pelaku Perhutanan sosial menuju “New Normal life”

By Admin


Catatan kecil :

Linda Krisnawati, MEM

Kasie Jejaring Kaukus Politik dan Ormas LHK

Direktorat Kemitraan Lingkungan


nusakini.com - Kemajuan kehidupan manusia serta pertumbuhan budaya dan bisnis tak lagi dipengaruhi oleh jarak, distorsi ruang dan permukaan, maupun masa lalu. Perkembangan teknologi digital dan informasi telah jauh melangkah dengan berbagai megatren nya.

Tapi, ada kalanya teknologi dan informasi yang seolah tak bersekat ini mesti tunduk pada topografi dan hutan itu sendiri. apalagi status kawasan hutan tidak memungkinkan bagi para pihak membangun infrastruktur teknologi komunikasi, sehingga pada titik ini berdamai dengan kondisi alam adalah pilihan yang realistis. Apalagi dimasa pandemic atau memasuki the new normal ini ada banyak norma baru yang harus kita sesuaikan dalam tata kehidupan sosial.

Pelaksanaan peningkatan kapasitas bagi petani dan pendamping perhutanan sosial tahap 2 pun juga tetap harus dilaksanakan. Pilihan pelaksanaan melalui E-learning adalah solusi cerdasi untuk saat ini. Berharap para peserta, baik petani dan pendamping Perhutanan Sosial yang hampir semuanya tinggal di tepi hutan bisa mengikuti proses pembelajaran secara daring / e-learning sesuai dengan kondisi ideal memang rasanya sulit terjadi. Tapi nyatanya Alhamdulillah bisa terlaksana dengan niat dan semangat untuk bangkit dan maju bersama.

E learning Perhutanan Sosial Paska Ijin tahap 2 baru saja dibuka kemarin 3 Juni 2020 serentak se Indonesia, dan selama 4 hari ke depan , gelombang 4 yg terdiri dari 17 angkatan mengikuti kegiatan ini dengan serius tapi santai dan tentu etika new norma dijaga dan diterapkan. sampai pak lurah pun ikut bertamu mengecek kalau ada kendala, "aihh terima kasih perhatianya pak Lurah'.

Hari ini, kamis 4 Juni 2020 aku dan pak Dadang dari USAID Lesatari bertugas berbagi mata pelatihan (MP) Role Model Pendampingan Perhutanan Sosial di angkatan 7 BDLHK Samarinda, seru dan banyak peserta yang penasaran , nggak sabar menunggu kalau banyak pertanyaan mereka akan dijelaskan detail dalam MP selanjutnya... berondongan pertanyaan pun langsung mereka tembakkan di room chat ; bapak ibu tutor "bagaimana cara dapat copy an SK ijin PS? apa prasyarat mendirikan Kelompok Usaha Perhutanan sosial (KUPS)?, bagaimana menggali potensi yang ada?, bagaimana kalo KUPS kami nggak punya sarana prasara? bagaimana tahapan mediasi dan penanganan konflik kalo tidak bisa di level mereka , bahkan ada yang bertanya bagaimana proses pengajuan trading karbon untuk Hutan desa mereka , dsb dsb..

Wajah-wajah nggak sabar pingin tahu..., Senangnyaa interaktif ini terjadi nggak sampai 2 menit setelah acara dibuka host ... kami pun bergantian antara menjawab di room chat dan online materi , bahkan nyambung 15 menit setelah selesai.. Pertanyaannya sangat berisi sesuai dengan kondisi yang mereka hadapi di lokasi.

wheww...pesertanya pinter n kerennn..

Mengingat jam pelajarannya juga sangat singkat, cara ini bisa sangat efektif membantu memuaskan keingintahuan peserta..

Berharap diakhir cerita E learning Perhutanan Sosial Paska ijin tahap 2 ini dimana akan ada sebanyak 1430 peserta (nanti terbagi dalam beberapa gelombang) akan berhasil lulus dan dapat e-sertifikat semua. 

Mudah-mudahan jumlah ini bisa melengkapi target 3000 peserta pelatihan sesuai yang telah disebutkan oleh ibu Menteri LHK dalam sambutan pembukaannya tanggal 3 Juni 2020 kemarin. Iya jumlah ini akan pas kalau digabung dengan tahap1 yang baru saja berlalu, sebanyak 1570 peserta telah berhasil mendowload e sertifikat pelatihan e-Learning...

Semoga langkah maju pelaku Perhutanan Sosial ini menjadi pembiasaan baru menuju the “New Normal life”. Komunikasi dan jarak diantara para pelaku tidak akan terputus hanya karena aturan pembatasan kesehatan dimasa pandemic ini. Kegiatan 4 hari E-learning bagi para petani penerima ijin akses kelola dan pendamping perhutanan sosial paska ijin ini akan terus menginspirasi bukan saja peserta tetapi semua para pelaku perhutanan sosial untuk bergerak maju dengan segala inovasi dan kreativitas nya demi peningkatan kesejahteraan dan hutan yang terjaga dan lestari.