KTT G20 2016 Dimulai, Presiden Jokowi Jadi Pembicara Utama di Sesi 2

By Admin

nusakini.com--Presiden Joko Widodo (Jokowi), Minggu (4/9) sore waktu Hangzhou, menghadiri pembukaan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 yang mengambil tempat di Hangzhou International Expo Center (HIEC). Presiden tiba di lobi HIEC sekitar pukul 14.49 waktu setempat dan disambut oleh protokol Republik Rakyat Tiongkok. 

Presiden Jokowi, menggunakan jas berwarna gelap dan berdasi merah, kemudian berjabat tangan dengan Presiden Republik Rakyat Tiongkok (RRT) Xi Jinping selaku tuan rumah. Usai bersalaman, Presiden bersama dengan pemimpin negara lainnya mengikuti sesi foto bersama. 

Selain 20 negara anggota, KTT kali ini juga diikuti oleh beberapa negara tamu, yakni Spanyol, Chad, Mesir, Kazakhstan, Laos, Senegal, Singapura, dan juga Thailand. Hadir juga, sejumlah pimpinan organisasi internasional maupun perwakilannya diantaranya Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Bank Dunia, Organisasi Buruh Internasional (ILO), Organisasi Perdagangan Dunia (WTO), dan Dana Moneter Internasional (IMF). 

Presiden RRT Xi Jinping, dalam pidato pembukaannya, mengajak para pemimpin negara G20 untuk dapat merumuskan kebijakan yang efektif dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang seimbang, kuat, dan berkelanjutan. Sebab, kondisi ekonomi yang kini dihadapi oleh negara-negara G20 tidak jauh berbeda dengan apa yang dialami delapan tahun lalu. 

"Banyak tantangan dan resiko yang dialami perekonomian global. Terkait itu, saya ingin menyampaikan beberapa hal guna memulihkan kembali situasi ekonomi global," ucapnya. 

Seperti yang disampaikan Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi, Minggu (4/9) pagi di Hangzhou, KTT G20 yang berlangsung hingga 5 September 2016 ini mengusung tiga pilar utama, yakni inovasi, revolusi industri baru, dan ekonomi digital. 

"Itu adalah 3 pilar yang akan diusung oleh Tiongkok yang diterjemahkan dalam 5 sesi," ujar Menlu seraya menambahkan Presiden Jokowi akan menjadi pembicara utama hari ini, Senin (5/9).

Turut mendampingi Presiden antara lain Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung  (p/ab)