KPK Rilis LHKPN: Anies Punya Utang Rp7,6 M, Ganjar Nihil Tunggakan
By Abdi Satria
nusakini.com-Jakarta-KPK merilis Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) terbaru sejumlah pejabat, termasuk Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Dikutip dari situs e-LHKPN KPK, Anies, yang melaporkan harta kekayaan terbarunya pada 31 Maret 2022, memiliki kekayaan Rp10.955.779.684, alias hampir Rp11 miliar.
Dia melaporkan kepemilikan 6 bidang tanah dan bangunan yang tersebar di Jakarta Selatan, Sleman, dan Ponorogo dengan nilai keseluruhan Rp14.715.962.000 (Rp14,7 miliar).
Dari total enam bidang tanah dan bangunan tersebut, dua properti yang terletak di Sleman merupakan warisan dan hibah dengan akta. Sementara sisanya merupakan hasil sendiri.
Di kategori alat transportasi dan mesin, mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu melaporkan kepemilikan 3 unit kendaraan yang terdiri dari satu unit mobil Honda Odyssey tahun 2016, motor Vespa tahun 1986, dan motor Kawasaki EX250V tahun 2018. Total nilai kendaraannya mencapai Rp550 juta.
Mantan Rektor Paramadina ini juga mempunyai harta bergerak lainnya senilai Rp1.367.366.531 (Rp1,36 miliar), surat berharga Rp61.070.000, kas dan setara kas Rp1.208.221.107 (Rp1,2 miliar), serta harta lainnya Rp659.921.865 (Rp659,9 juta).
Selain itu, Anies juga memiliki utang sebesar Rp7.606.761.819. Jika dibandingkan tahun sebelumnya, harta kekayaan Anies tersebut mengalami kenaikan sebesar Rp40,2 juta.
Sementara itu, Ganjar Pranowo, yang menyerahkan LHKPN pada 30 Maret 2022, tercatat memiliki kekayaan Rp11.775.068.380 (Rp11,78 miliar).
Itu terdiri dari delapan bidang tanah dan bangunan yang tersebar di Purbalingga hingga Bogor dengan total nilai Rp 2.625.827.000 (Rp 2,6 miliar).
Kader PDIP ini juga tercatat memiliki enam unit kendaraan, antara lain Nissan Teana, Mitsubishi Pajero Sport, Toyota Crown, Hyundai Ioniq, motor Viar Scooter, serta sepeda motor Kawasaki ER-6N, dengan nilai total Rp1,62 miliar.
Ganjar juga tercatat memiliki harta bergerak lainnya senilai Rp 705 juta serta kas dan setara kas Rp 6.823.379.630 (Rp 6,8 miliar).
LHKPN-nya juga mencatat kolom utangnya kosong alias tanpa tunggakan. (CNN)