Koordinator Nasional Ganjarist Melakukan Bakti Sosial di Panti Sosial Wisma Tuna Ganda
By Nad
nusakini.com - 26 Oktober 2021 – Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo akan memasuki usia 53 tahun pada 28 Oktober nanti. Relawan Ganjarist kemudian mengambil kesempatan ini untuk melakukan bakti sosial kepada pihak yang membutuhkan, yaitu Wisma Tuna Ganda di Cimanggis, Depok.
Ketua Umum Ganjarist, Mazdjo Pray menyatakan, “Ganjar Pranowo adalah inspirasi kerendahan hati, atensi yang tinggi kepada kepapaan. Nilai itulah yang kita serap ke dalam Gerakan Relawan Ganjarist. Maka, pada #HUT53Ganjar ini, kami lakukan sebisa mungkin, berbagi dengan sesama.”
Sekjen Ganjarist, Kris Tjantra menyatakan kegiatan sosial yang mereka lakukan ini adalah bentuk kepedulian kepada sahabat-sahabat disabilitas yang ikut terdampak COVID-19, serta merupakan bagian dari semangat gotong royong untuk membangun solidaritas antar anak bangsa. Ia menegaskan peran serta masyarakat sangat dibutuhkan untuk membantu pemerintah dalam mengatasi masalah COVID-19.
“Harapan kami adalah Bakti Sosial dari niat baik ini dapat menjadi gerakan bersama semua relawan untuk peduli dengan sekitar kita yang membutuhkan uluran bantuan,” ucapnya.
Sumbangan-sumbangan yang diberikan kepada Wisma Tuna Ganda adalah: 53 paket beras dimana satu paket berisikan 5 kg beras, 53 kg gula pasir, masker, 5 box mie keriting, 3 box minyak goreng, 3 jerigen (atau 5 liter) kecap korma, 1 box mentega sachet, 2 peti telur, 1 box susu bubuk sachet. Jumlah ini simbolis untuk usia Ganjar Pranowo yang akan mencapai 53 tahun.
Ketua Pelaksana bakti sosial, Arie Kenthir menyatakan aksi ini sebagai bentuk kepedulian sosial sejalan dengan aksi-aksi yang selalu dilakukan secara spontan oleh Ganjar Pranowo selama ini. Kegiatan ini juga dilakukan secara serentak oleh satuan relawan Ganjarist di seluruh Indonesia.
Relawan Ganjarist tiba di Wisma Tuna Ganda menggunakan kaos Ganjarist mereka pada pukul 11 WIB. Mereka kemudian bertemu dengan Kepala panti Wisma Tuna Ganda, Ibu Kristianti.
(Ibu Kristianti, Kepala Pengurus Wisma Tuna Ganda)
Sambil tetap menjaga protokol kesehatan, kelompok relawan Ganjarist yang hadir bertemu dengan anak-anak di Wisma Tuna Ganda bersama pengurus panti, mereka melakukan pertemuan ini bergiliran agar tidak memenuhi ruangan.
Terakhir, relawan Ganjarist melakukan penyerahan sumbangan bakti sosial kepada Ibu Kristianti, diwakilkan oleh Sekjen Kris Tjantra dan Ketua Pelaksana Arie Kenthir.
(Proses simbolis penyerahan sumbangan Ganjarist kepada Kepala Pengurus Wisma Tuna Ganda)
Wisma Tuna Ganda
Penyandang disabilitas ganda (fisik dan mental) merupakan kelompok disabilitas yang paling memprihatinkan, karena mereka kurang mendapatkan perhatian, baik dari pemerintah maupun masyarakat.
Wisma Tuna Ganda digagaskan oleh Ibu J.S. Nasution yang saat itu menjabat sebagai Ketua Badan Pembina dan Koordinasi Kegiatan Sosial (BPKKS) DKI Jakarta. Bersama dengan Ibu Hj. Sophie Sarwono yang merupakan Ketua Yayasan Rumah Piatu Muslimin (RPM), Wisma Tuna Ganda didirikan dengan memanfaatkan gedung milik Yayasan RPM di Palsigunung.
Wisma Tuna Ganda diresmikan pada 2 Maret 1975, dan merupakan panti sosial pertama di Indonesia yang khusus menangani penyandang disabilitas ganda.
Fasilitas di Wisma Tuna Ganda meliputi asrama, ruang terapi, ruang pelatihan, dan poliklinik. Mereka mendapatkan sumber pembiayaan utama dari sumbangan masyarakat, lalu penerimaan zakat, kontribusi dari orang tua/keluarga anak, bantuan yang tidak mengikat, dan hibah/wakaf.