Kondisi Jalur Mudik Jateng,Yogyakarta dan Jatim Mulus

By Admin

nusakini.com--Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional V Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR I Ketut Darmawahana memastikan bahwa jalan nasional di wilayahnya yaitu Jawa Tengah (Jateng), Jawa Timur (Jatim) dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) bebas lubang atau apabila terdapat lubang akan ditangani dengan cepat. 

"Kami sudah menyiapkan peralatan dan material seperti coldmix ashpalt serta petugas di lapangan yang siaga, ada lubang, kami langsung tambal. Jadi semua jalur lebaran tidak boleh ada lubang," ujar Ketut.

Untuk itu, Ketut meminta, agar masyarakat juga dapat turut melaporkan secara langsung kepada petugas apabila terdapat jalan berlubang diwilayahnya, agar dapat segera tertangani. "Masyarakat dapat melaporkan melalui telepon atau SMS, akan segera kami tindak lanjuti dilapangan,"tambahnya. 

Diinformasikan, nomor untuk pemberitahuan via telepon atau SMS ke 031-8540196 dan 081252340004‎, sedangkan media sosial dapat disampaikan ke twitter @humasbalai5. 

Dikemukakan, lingkup wilayah BBPJN V yang meliputi 3 provinsi tersebut terdiri dari jalan lintas utara Jawa memiliki total panjang 1.182 km, jalan lintas tengah 1.056 km, dan jalan lintas selatan 1.270 km. Selain jalan nasional, Ketut mengatakan bahwa beberapa lokasi juga akan difungsionalkan sejumlah ruas jalan tol yang belum dapat beroperasi penuh. 

"Diantaranya Ruas tol Surabaya-Mojokerto (18 km) fungsional, Ruas Tol Kertosono-Mojokerto (5 km) fungsional, Ruas Tol Bawen-Salatiga (17,57 km) fungsional, Ruas Tol Solo-Kertosono (20 km) fungsional," tutur Ketut. 

Salah satu simpul kemacetan di jalur selatan, tahun ini juga akan dapat dipecahkan yaitu di Desa Kebokura, Kecamatan Sumpiuh, Banyumas. Disana terdapat pasar, stasiun kereta dan perlintasan sebidang kerita api dimana saat arus mudik sering terjadi penumpukan kendaraan hingga menimbulkan kemacetan sampai 4 km. 

Tahun ini, dengan selesainya jalan lingkar Sumpiuh diharapkan pemudik dari arah Purwokerto ke D.I.Y dapat melalui jalan lingkar tersebut dan terhindar dari 3 simpul kemacetan di Sumpiuh. 

"Jalan lama ini kalau saat mudik bisa macet 4 km di pasar dan lintasan kereta api, sehingga saat lebaran ketika kereta lewat dan penumpuka belum tuntas, sudah ada kereta lewat lagi," tutur Pengawas Lapangan Paket Pembangunan Jalan Lingkar Sumpiuh Kementerian PUPR Kodir. 

Jalur Lingkar Sumpiuh telah diresmikan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo pada 22 Juni 2016 dan kini sudah dapat dilintasi oleh pemudik yang ingin menuju Yogyakarta ataupun Solo. 

Pembangunan Jalan Baru Lingkar Sumpiuh mulai dilaksanakan pembebasan tanah pada 2011 secara bertahap hingga 2013 sebesar 131.222 meter per segi dan dilakukan tiga paket pembangunan dengan nilai kontrak sekitar Rp 87 miliar. 

"Panjang lingkar Sumpiuh yaitu 5,05 kilo meter dengan lebar 7,5 meter, sedangkan jalan lama memiliki panjang 4,6 kilo meter dengan lebar 7 meter. Memang agak panjang jalan baru, tetapi lebih cepat karena masih jarang rumah dan warung-warung," tutur Kodir. (p/ab)