Komisi XI Bahas Evaluasi APBN-P 2016 dan Outlook 2017

By Admin

Foto: Dokumentasi DPR 

nusakini.com - Evaluasi APBN-P 2016 dan outlook perekonomian nasional tahun 2017 mulai dibahas Komisi XI dengan Menteri Keuangan. Ada banyak catatan penting menyangkut evaluasi APBN-P 2016, baik yang sudah mencapai target maupun yang tak mencapai target.

Evaluasi 2016 dan outlook 2017 jadi agenda utama rapat kerja Komisi XI yang dipimpin Ketua Komisi XI Melchias Markus Mekeng, Rabu (18/1/2016). Yang jadi catatan penting adalah target pertumbuhan ekonomi yang mencapai 7 persen belum tercapai. Padahal, target ini sudah dicanangkan sejak Joko Widodo belum menjabat presiden.

Sementara target yang sudah tercapai, bahkan melebihi target adalah sektor penerimaan negara bukan pajak (PNBP) yang mencapai Rp262,4 triliun atau 107 persen dari target APBN-P 2016. “Tahun 2017 merupakan tahun ketiga pemerintahan Joko Widodo-Yusuf Kalla. Pertumbuhan ekonomi sebesar 7% merupakan target yang dicanangkan Presiden Jokowi sebelum menjabat sebagai presiden. Namun, target tersebut belum dapat tercapai akibat kondisi ekonomi global yang belum menunjukkan tanda-tanda pemulihan sampai saat ini,” ungkap Mekeng.

Realisasi sementara pendapatan negara Rp1.551,8 trilun (86,9% dari target yang ditetapkan APBN-P 2016. Sementara realisasi pendapatan yang berasal dari perpajakan mencapai Rp1.823,6 triliun (83% dari target APBN-P 2016). Pada bagian lain, realisasi sementara belanja negara mencapai Rp1.859,5 triliun (89,3% dari target yang ditetapkan APBN-P 2016). Realisasi tersebut, ujar Mekeng, terdiri dari belanja pemerintah pusat sebesar Rp1.148 triliun dan transfer daerah termasuk dana desa sebesar Rp710,9 triliun.

“Berdasarkan realisasi pendapatan dan belanja negara tersebut, maka defisit APBN-P 2016 mencapai Rp307,7 triliun (2,46% terhadap PDB). Relaisasi sementara defisit tersebut lebih tinggi dibandingkan target APBN-P 2016 yang sebesar Rp296,7 triliun (2,35% terhadap PDB). Ini mengalami kenaikan defisit sebesar 0,11% terhadap PDB,” papar politisi Partai Golkar tersebut. (p/mk)