Kolaborasi Transjakarta-Kopassus Hadirkan Peningkatan Fasilitas Pendidikan
By Admin
nusakini.com, PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) berkolaborasi dengan Komando Pasukan Khusus Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (Kopassus TNI AD) dalam upaya meningkatkan fasilitas pendidikan.
Kolaborasi ini ditandai dengan penyerahan bantuan perbaikan sarana toilet untuk SMPN 103 Cijantung, Jakarta Timur secara simbolis oleh Direktur Utama PT Transjakarta, Welfizon Yuza kepada Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus, Mayjen TNI Djon Afriandi.
Sinergisitas ini sejalan dengan komitmen Transjakarta dalam mengimplementasikan program Bersih, Berdaya, Bestari, melalui program Corporate Social Responsibility (CSR).
Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus, Djon Afriandi menyampaikan rasa syukur atas atensi yang diberikan oleh pihak Transjakarta. Ia menilai, kolaborasi ini sejalan dengan arahan Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto yang menginginkan calon penerus bangsa dalam 10 hingga 15 tahun ke depan bisa menjadi generasi yang bisa diandalkan tanpa mengkhawatirkan bonus demografi yang ada di Indonesia.
Ia menyampaikan, Transjakarta sebagai BUMD Pemprov DKI yang bergerak di sektor transportasi diharapkan bisa terus memberikan layanan yang lebih baik dan menghasilkan profit yang terus naik di masa depan.
“Adapun profit yang dihasilkan tidak hanya dipergunakan untuk kebutuhan perusahaan tetapi juga bantuan-bantuan bermanfaat pada lingkungan sekitar,” ujarnya, Rabu (8/1).
Sementara itu, Direktur Utama PT Transjakarta Welfizon Yuza mengatakan, kolaborasi yang dilakukan bersama dengan Kopassus TNI AD ini merupakan sinergi yang baik dalam upaya menghadirkan perubahan positif bagi masyarakat di masa depan.
“Selanjutnya, bantuan yang diberikan diharapkan bisa memupuk semangat bagi para siswa dan siswi dalam menempuh pendidikan dengan adanya fasilitas yang memadai,” kata Welfizon.
Kepala SMPN 103 Cijantung, Sri Muryani menyambut baik kolaborasi antara Transjakarta dengan Kopassus TNI AD ini. Mengingat, seluruh toilet di instansi pendidikan tersebut dilaporkan tidak memiliki pembuangan air yang layak sehingga menimbulkan aroma yang tidak nyaman dan berpotensi mengganggu proses belajar mengajar.
“Melaui kolaborasi ini diharapkan instansi pendidikan dengan total peserta didik sebanyak 1.000 orang siswa/siswi bisa lebih semangat belajar sehingga bisa menjadi penerus bangsa yang berdaya saing di masa mendatang,” tandasnya. (*)