Ketua Harian DEN: Target RUEN dan KEN Harus Tercapai

By Admin

nusakini.com-- Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Ignasius Jonan selaku ketua harian Dewan Energi Nasional (DEN), Senin  (23/1) memimpin sidang DEN ke 20 di Kementerian ESDM. Terdapat 3 (tiga) keputusan penting yang dihasilkan, yaitu: program 35.000 MW selesai pada tahun 2019, target EBT sebesar 23% dalam bauran energi nasional tahun 2025, dan DEN mendorong daerah untuk menyusun Rencana Umun Energi Nasional (RUEN) daerah. Salah satu hal yang ditegaskan adalah bahwa target RUEN dan Kebijakan Energi Nasional (KEN) tetap pada komitmen awal, tidak ada pengurangan. 

“Sesuai dengan instruksi presiden pada sidang paripurna, dibulatkan kembali untuk target RUEN, baik listrik maupun energi baru terbarukan (EBT) tidak ada pengurangan, karena lebih baik energi berlebih dibanding energi kurang,” papar Jonan. 

Anggota DEN, Dwi Hary Soeryadi menambahkan bahwa saat ini perkembangan sebagian besar sektor kelistrikan seperti pembangungan 35.000 MW, pembangunan transmisi 46 Kms, pembangunan gardu induk 108 MVA telah berjalan sesuai target. 

Bahkan, lanjutnya, setelah dipaparkan oleh Dirjen Ketenagalistrikan dan Direktur Utama PLN, perkembangan sektor listrik menunjukan kemajuan di atas kurva target. "Artinya (kurva perkembangan proyek listrik) ada di atas garis rencana. Artinya, dalam hal ini PLN masih komitmen dengan target yang ditetapkan," imbuhnya.                      

Sedangkan untuk pencapaian energi baru terbarukan berdasarkan usulan dalam keputusan Sidang Paripurna DEN ke-4 tentang pembelian listrik, yaitu badan usaha penyedia tenaga listrik wajib membeli listrik EBT, badan usaha penyedia tenaga listrik wajib memprioritaskan pembelian listrik EBT dibandingkan fosil; mengusulkan RAPBN-P 2017 untuk memasukan subsidi EBT dan menyusun Perpres untuk penguatan Permen ESDM No. 12/2015 mengenai penyediaan, pemanfaatan dan tata niaga Bahan Bakar Nabati. 

“Pemerintah berkomitmen terhadap target ini untuk ketahanan energi, dimana pengelolaan EBT transparan, akuntabel dan bernilai keekonomian,” tutup Anggota DEN, Tumiran. (p/ab)