Ketersediaan Pupuk dan Irigasi Terjamin, Wamentan Sudaryono Ingatkan Serapan Gabah Sesuai HPP Oleh Bulog Jadi Tantangan Besar Swasembada Pangan

By Admin


nusakini.com, Medan – Wakil Menteri Pertanian (Wamentan), Sudaryono, memastikan bahwa empat komponen utama yang mendukung peningkatan produksi padi dan jagung nasional telah terpenuhi dengan baik. Keempat komponen tersebut adalah ketersediaan benih unggul, anggaran normalisasi irigasi, pupuk subsidi, dan penyerapan gabah oleh Bulog. 

Namun, Wementan Sudaryono atau yang akrab disapa Mas Dar menekankan bahwa tantangan terbesar kini terletak pada Bulog untuk melakukan penyerapan gabah yang sesuai dengan harga pembelian pemerintah (HPP) dalam empat bulan ke depan.

“Yang keempat, yang paling krusial adalah bagaimana Presiden sudah memutuskan HPP. Berdasarkan pantauan kami setiap hari dan laporan dari sejumlah daerah termasuk dari Sumatera Utara untuk harga pembelian HPP padi masih banyak yang di bawah HPP. Tentu saja ada banyak faktor, karena itu kami mengusulkan untuk serapan beras dan jagung di bulan bulan ini dilakukan dengan cara keroyokan,” katanya dalam rapat koordinasi Kemenko Bidang Pangan di Aula Teuku Rizal Nordin, Kota Medan, Sumatera Utara, pada Selasa (21/1/2025).

Di sisi lain, Wamentan Sudaryono juga menyampaikan kabar baik mengenai ketersediaan pupuk, yang saat ini mengalami kenaikan signifikan dari 4,5 juta ton menjadi 9,5 juta ton. 

Selain itu, Wamentan Sudaryono menegaskan bahwa pemerintah pusat akan terus mendukung pembangunan irigasi di daerah dengan mempercepat usulan dari pemerintah daerah agar dapat segera direalisasikan.

“Untuk irigasi, saya ingin sampaikan bahwa pemerintah pusat memiliki kewenangan untuk ikut membantu membangun irigasi di setiap daerah. Karena itu saya minta usulan daerah dipercepat karena Kementerian Pekerjaan Umum dan Kementerian Pertanian akan memberesi semua,” ujarnya.

Dalam hal distribusi pupuk, Wamentan Sudaryono mengungkapkan bahwa mekanisme telah disederhanakan, sehingga PT. Pupuk Indonesia kini langsung mendistribusikan pupuk ke kelompok tani atau pengecer tanpa melalui banyak tahapan birokrasi. 

Wamentan Sudaryono menyampaikan bahwa pemerintah juga memastikan daftar penerima pupuk subsidi telah diserahkan pada bulan Desember, sehingga petani bisa langsung menebus pupuk pada bulan Januari.

“Sekarang dari PT. Pupuk Indonesia langsung ke gapoktan atau pengecer. Kami ingin sampaikan bahwa biasanya daftar penerima pupuk subsidi baru kita berikan bulan April karena proses mengular. Berkat arahan Bapak Presiden dan juga arahan Pak Menko daftar itu sudah kita serahkan di bulan Desember sehingga Bulan Januari bisa langsung ditebus,” ungkapnya.

Berdasarkan proyeksi dari Badan Pusat Statistik (BPS) melalui Krangka Sampel Area (KSA), Wamentan Sudaryono optimistis produksi padi dan jagung pada periode Maret hingga April 2025 akan melimpah, dengan produksi diperkirakan mencapai 9 juta ton pada Maret dan 9,5 juta ton pada April. 

Namun, ia menegaskan bahwa keberhasilan swasembada pangan akan sangat bergantung pada peran aktif Bulog dalam menyerap gabah sesuai HPP dalam beberapa bulan mendatang.

“Lagi-lagi ini kita harus kroyokan. Karena KSA BPS diprediksi produksi Maret 9 juta, April 9,5 juta. Ini Bulog harus punya peran yang sangat besar. Daya ungkitnya harus besar dengan membeli gabah sesuai HPP. Jangan sampai kita habis diskusi tapi kita habis waktu disini. Ingat, menurut hitungan kami swasembada ditentukan di 3 bulan ke depan,” jelasnya. (*)