Kepala P3E Sulawesi dan Maluku Takjub dengan Pesona Taman Nasional Rawa Aopa Watumohai

By Ahmad Rajendra


Nusakini.com--Konawe Selatan--Kepala Pusat Pengendalian Pembangunan Ekoregion Sulawesi dan Maluku (P3E Suma) Dr. Ir. Darhamsyah, M.Si didampingi oleh Kepala Sub Bidang Hutan dan Hasil Hutan Mustari Tepu, S.Hut., M.Sc tiba di Kendari dalam rangka kunjungan kerja Ke Taman Nasional Rawa Aopa Watumohai (TNRAW) di Sulawesi Tenggara. Saat tiba di Bandar Udara Halu Oleo, Kepala P3E Suma disambut oleh Kepala Balai Taman Nasional Rawa Aopa Watumohai Ali Bahri, S.Sos., M.Si, Koordinator Wilayah UPT Kementerian LHK Sulawesi Tenggara Balai Konservasi Sumber Daya Alam Sulawesi Tenggara yang diwakili oleh Kepala Sub Bagian Tata Usaha Sanawiah, S.Sos dan turut menyambut seluruh pejabat Eselon IV Balai TNRAW. 

TNRAW telah ditetapkan sebagai kawasan konservasi dalam bentuk taman nasional sejak tahun 1990 melalui Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 756/Kpts-II/1990 dengan luas 105.194 hektar. Kawasan ini terletak pada 4 wilayah kabupaten yaitu Konawe, Konawe Selatan, Bombana dan Kolaka Timur. 

Kepala P3E Suma selama kunjungannya akan dijadualkan mengunjungi seluruh 4 ekosistem yang ada di TNRAW yaitu ekosistem rawa, ekosistem savana, ekosistem mangrove dan ekosistem hutan hujan tropis dataran rendah. Selain itu akan mengunjungi dan bertemu dengan perwakilan masyarakat pemanfaat sumber daya alam di sekitar kawasan TNRAW.

Ali Bahri menyampaikan bahwa saat ini telah mengembangkan TNRAW sebagai obyek wisata alam yang dapat diandalkan dimasa mendatang khususnya di Sulawesi Tenggara. “Pengembangan wisata alam sangat penting agar masyarakat dapat merasakan manfaatnya dari sebuah kawasan konservasi. Ekosistem rawa dan mangrove telah kita kembangkan sarana pendukung wisatanya dengan melibatkan masyarakat setempat dalam pengelolaannya” ungkap Ali Bahri yang juga putra daerah Sulawesi Tenggara ini.

Setelah sholat di Masjid Al Alam di Kendari, Kepala P3E Suma langsung menuju ekosistem rawa yang terletak di Desa Pewutaa, Kec. Angata, Kab. Konawe Selatan yang didampingi oleh Kepala Seksi Pengelolaan Taman Nasional Wilayah I Yudhi Rusbiandhi, S.Pi., M.Si. Perjalanan Kendari ke Angata memakan waktu sekitar 1 jam. “Saya sangat bangga dengan keberadaan ekosistem rawa ini, ekosistem ini harus kita lindungi dan merawatnya sebagai karunia Tuhan Yang Maha Kuasa untuk keberlangsungan hidup umat manusia apalagi dengan setelah ditetapkan sebagai Ramsar Site” ujar Darhamsyah.

Sementara itu Yudhi Rusbiandhi menyatakan bahwa “ekosistem Rawa Aopa memiliki 30 jenis species burung air, lebih dari separuh merupakan species penetap dan sisanya merupakan species migran. Rawa Aopa juga merupakan habitat dari buaya air tawar. Selain itu Rawa Aopa dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar sebagai sumber mata pencaharian untuk mencari ikan. Rawa Aopa dengan luas 11 ribu hektar dalam kawasan TNRAW menjadi muara dan pengatur siklus hidrologi bagi Sungai Konaweeha” pungkas Yudhi.   

"Kapus juga dijadwalkan akan memberikan pengarahan terkait Peran dan Fungsi P3E Sulawesi dan Maluku serta akan melakukan pembinaan pegawai bagi para staf dan pejabat struktural dan fungsional lingkup Balai TNRAW di Tinanggea yang juga telah diagendakan," ungkap Mustari Tepu lebih lanjut.(R/Rajendra)