Kepala BPPSDMP: Petani - Penyuluh Harus Kuasai Supply and Demand

By Admin


nusakini.com - LOMBOK TENGAH – Petani dan penyuluh di Indonesia dituntut untuk terus membekali dirinya dengan berbagai pengetahuan. Selain pertanian, petani dan penyuluh juga dinilai perlu memahami supply and demand. Lewat Komando Strategis Pembangunan Pertanian (Kostratani), Kementerian Pertanian akan menggenjot peningkatan SDM. 

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengatakan, peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) pertanian harus ditingkatkan. Karena sistem pertanian juga telah berkembang pesat.

"Pertanian kita sedang bertransformasi dari pola tradisional menjadi sistem yang modern, maju dan mandiri. Pola-pola lama tak bisa lagi digunakan untuk menentukan kemajuan pertanian hari ini dan di masa mendatang," kata Mentan SYL.

Menurutnya, penyuluh memiliki peran dalam pembangunan sektor pertanian di Indonesia.

"Penyuluh adalah garda terdepan dalam pertanian. Oleh sebab itu, mereka harus selalu ada di lapangan, harus selalu ada dan mendampingi petani agar produktivitas pertanian tetap terjaga. Hal ini tentunya untuk mendukung ketahanan pangan,” tuturnya.

Di sisi lain Kepala Badan Pengembangan dan Penyuluhan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian, Dedi Nursyamsi saat Launching Model BPP Konstratani Praya di Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB), mengatakan petani dan penyuluh dituntut menguasai sistem dan jejaring produksi, utamanya dalam hal supply and demand.

Menurut Dedi, hal itu dilakukan agar proses produksi pertanian Indonesia memiliki dasar yakni berbasis supply and demand.

"Petani penyuluh harus menguasai supply and demand. Supply adalah ketersediaan produk dan demand adalah kebutuhan pasar. Kalau ini dikuasai oleh penyuluh dan petani, maka proses produksi akan menyesuaikan pada hal itu (supply and demand)," kata Dedi, Selasa (20/10/2020).

Dedi menjabarkan, supply and demand akan berpengaruh pada fluktuasi harga. Seringkali terjadi over produksi sebuah produk pertanian lantaran supply and demand tak dikuasai dengan baik. Akibatnya terjadi kelebihan produk daripada permintaan pasar yang membuat harga menjadi terjun bebas.

Dedi juga meminta segala hal yang berkaitan dengan sebuah produk harus dipahami dengan baik. Sebagai misal cabai. Untuk menguasai supply and demand cabai maka data historis harus dikuasai oleh petani dan penyuluh.

"Misalnya kebutuhannya berapa banyak per hari, per minggu, per bulan agar disesuaikan dengan kapasitas produksimya. Penyuluh harus memberikan informasi itu. Sumber datanya dari mana, tentu dari pemerintah kabupaten atau provinsi melalui dinas pertanian," ungkapnya.

Penguasaan supply and demand juga akan berpengaruh pada perhitungan luasahan lahan tanam.

"Untuk memenuhi kebutuhan itu berapa hektar yang harus ditanam. Jadi begitu, pertanian harus dihitung. Itu yang sebetulnya menentukan harga. Data historisnya harus ada di dinas pertanian dan BPP. Sebelum petani menguasai itu, tentu penyuluh dulu yang menguasai," kata dia.

Apalagi, salah satu target sasaran pemerintah adalah mengekspor hasil pertanian ke luar negeri. Dalam konteks itu, produktivitas menjadi hal utama selain daripada kualitas dan kontinuitas produk yang harus terjamin.

"Tentu saja untuk mencapai itu maka SDM pertaniannya harus ditingkatkan. Petani dan penyuluh mulai harus terlibat dari hulu sampai hilir pertanian. Maka dari itu, menguasai supply and demand adalah hal penting yang harus diketahui petani dan penyuluh," ungkapnya.

Sementara Bupati Lombok Tengah, H Muhammad Suhaili FT, mengucapkan terima kasih atas program Kementerian Pertanian yang berupaya terus menerus meningkatkan kapasitas petani dan penyuluh.

"Kami sangat bersyukur dan berterimakasih atas tumbuh kembang dan peningkatan kapasitas dan penyuluh kita yang sangat dibutuhkan ini. Ini adalah program peningkatan kapastias dan sarana prasarana sebagai penunjang tugas penyuluh. Kami siap apa yang ditugaskan kepada kami," katanya.

Bupati berharap sektor pertanian di daerah yang dipimpinnya dapat lebih meningkatkan produktivitas sehingga semakin memberikan kontribusi yang besar kepada pemerintah.

"Apalagi pemerintah tengah gencar melaksanakan program food estate. Semoga kami bisa memberikan kontribusi dalam ketahanan pangan nasional yang dicanangkan pemerintah," harapnya. (Cha)