nusakini.com-- Kementerian Kelautan dan Perikanan menggelar review Penerapan Sistem Traceability pada Unit Pengolahan Ikan dan Suplier di Hotel Arthama Makassar pada 28–30 November 2017. 

Kegiatan ini dihadiri oleh 45 Unit Pengolahan Ikan dan suplier kota Makassar. Narasumber kegiatan ini adalah Widodo Sumiyanto (Kepala Pusat Pengendalian Mutu BKIPM KKP), Hendarni Mulyani (Kepala Bidang Inspeksi dan Ketelusuran BKIPM KKP) dan Syamsul Arifin (tenaga ahli dari Global Reliance International).

"Sistem Traceability sudah berlangsung sejak dua tahun lalu. Namun baru 200 unit pengolahan yang menerapkan meski sistem ini wajib dilakukan. Tahun depan kita menargetkan bertambah 125 unit lagi," ujar Widodo Sumiyanto.

Sistem Tracebility adalah kelengkapan satu jaminan mutu sebagai pemenuhan peraturan internasional yang memudahkan bagi pelaku usaha apabila mengalami masalah "Nantinya setiap hasil dari unit yang menerapkan sistem ini akan kita beri kode khusus di produk nya," tambah Widodo.

Sementara itu kepala Balai Besar KIPM Makassar Sitti Chadidjah menilai hal ini menjadi tantangan tersendiri dalam penerapan sistem Traceability "Berbeda dengan hasil hutan yang lebih mudah di ketahui asal dan alat yang digunakan. Penerapan sistem ini untuk hasil laut menjadi tantangan tersendiri" tutup Chadidjah. (rajendra)