Kementerian BUMN Siapkan Tiga Skema Pembelian Saham Freeport

By Admin

Foto/Net  

nusakini.com - Kementerian BUMN mengklaim telah siapkan pembiayaan terkait pengambilalihan hingga 51 persen saham divestasi PT Freeport Indonesia. Dalam proses tersebut, setidaknya ada tiga skema yang akan diterapkan Kementerian BUMN.

"Jika ditugasi pemerintah untuk 51 persen saham Freeport, Kementerian BUMN siap," tegas Deputi Bidang Usaha Pertambangan, Industri Strategis dan Media, Fajar Harry Sampurno di gedung Kementerian BUMN, Jakarta, Selasa (11/4/2017).

Tiga skema pendanaan yang sudah disiapkan yakni pembentukan holding BUMN tambang yang meliputi PT Inalum (Persero), PT Aneka Tambang (Persero) Tbk, PT Bukit Asam (Persero) Tbk, PT Timah (Persero) Tbk dan PT Freeport Indonesia. 

"Dengan pembentukan holding tambang, maka aset perusahaan semakin meningkat sehingga memberikan rasio leverage yang lebih tinggi," sambungnya. 

Kedua, pendanaan yang bersumber dari Bank-Bank BUMN, termasuk kemungkinan pembentukan konsorsium dengan perusahaan asuransi dan dana pensiun skala besar seperti Bank BUMN yang ikut membiaya Medco membeli saham PT Newmont Nusa Tenggara. 

"Konsorsium Bank BUMN sangat mampu untuk membiaya pembelian saham Freeport," imbuhnya. 

Sedangkan skema ketiga yakni PT Inalum yang disiapkan menjadi induk Holding BUMN bisa menerbitkan obligasi untuk mencari pendanaan. 

Tiga skema itulah, sambung Fajar yang bisa digunakan nantinya. Namun yang pasti saat ini pihaknya masih menunggu keputusan resmi dari pemerintah yang paling lambat Oktober 2017. Diketahui saat ini saham pemerintah di Freeport hanya 9,36 persen. 

"Kalau pemerintah memutuskan pembelian menggunakan dana APBN tidak masalah. Demikian juga kalau diserahkan kepada BUMN, kami siap," pungkasnya. (b/mk)