Kementan Membidik Potensi Sentra Benih Jeruk Purworejo

By Admin


nusakini.com - Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah dikenal sebagai sentra benih jeruk untuk memenuhi petani jeruk kabupaten sekitarnya maupun antar pulau.

Kelompok tani penangkar jeruk dan buah lainnya seperti mangga, manggis, jambu kristal, jambu bol, nangka, blimbing, alpukat, durian dengan berbagai varietas kembali dilirik oleh provinsi provinsi lain seperti Sumatera, Kalimantan Sulawesi, Bali dan lainnya. 

Salah satu tempat penangkaran Jeruk dan buah lainnya berada di desa Karangduwur Kecamatan Kemiri kabupaten Purworejo. Proses produksi benih dikelola oleh kelompok penangkar dikoordinir oleh Eko.

Eko mengatakan jumlah produksi benih jeruk Purworejo mencapat 1 juta benih setahun dengan wilayah pemasaran di Jawa dan sejumlah kabupaten di luar Jawa. 

Harga benih bervariasi sesuai varietas, ukuran tinggi pohon dan komoditasnya, ujar Eko

Disini dikembangkan berbagai varietas benih jeruk yaitu: varietas siam madu, trigas, batu 55, RGL, siam banjar, tejakula, sabilulungan, dengan harga Rp.7.500 - 12.500 per pohon, terangnya

Benih Durian otong, siminang, matahari, bawor, ktomo banyumas dengan harga Rp. 15.000 - 25.000 per pohon. Sedangkan benih nangka sikandel Rp.15.000 - 20.000/pohon, ujarnya.

Sepanjutnya Mangga Arumanis, Simanalagi, Gedonggincu, Gadung harga Rp 10.000 hingga 15.000, sedangkan Manggis Kaligesing dg harga berkisar Rp.15.000 - 20.000/pohon, jambu kristal Rp.15.000 - 20.000/pohon dan jambu bol Rp. 15.000 sd 20.000/pohon. Harga harga tersebut tergantung varietas dan ukuran dari pohon tersebut. Bahkan ini benih sengon atau jinjing Rp 1.500 perbatang, jelasnya.

Anggota Kelompok Tani Penangkar di lokasi tersebut sangat antusias mendengar kabar baik bahwa bibit buah buahan tersebut banyak di butuhkan masyarakat sekaitan dengan program pengembangan kawasan buah buahan yang merupakan salah satu program pemerintah.

Para Penangkar semangat untuk memproduksi bibit buah buahan yang unggul, bermutu dan bersertifikat sesuai anjuran pemerintah, jelasnya

Direktur Buah dan Florikuktura, Sarwo Edi mengatakan dengan adanya pemenuhan bibit buah buahan ini, diharapkan kesejahteraan petani buah akan meningkat dan produk buah Indonesia meningkat untuk memenuhi pasar domestik dan tentunya dapat bersaing di pasar Internasional

Selanjutnya Dirjen Hortikultura Suwandi mengatakan ”jeruk merupakan komoditas strategis substitusi impor. Benih dikembangkan besar besaran guna mencukupi pengembangan kawasan.

Luas jeruk sudah mencapai 50.000 hektar tersebar di sebagian besar kabupaten.ini sesuai arahan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman untuk menggenjot produksi dan mensejahterakan petani, ujar Suwandi

Sistem perbenihan diperkuat mengingat benih sebagai penciri produksi dan pondasi pertanian ada di benih. Tahun 2018 ini sudah didistribusikan 10 juta benih jeruk setara 25.000 hektar dan hasilnya akan terlihat nanti 2,5 hingga 3 tahun ke depan, pungkasnya (pr/eg)