Kementan, Kemendes PDT dan Kemen BUMN Bersinergi Wujudkan Swasembada Bawang Putih
By Admin
Foto/dokumentasi Kementan
Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman bersama dengan Menteri BUMN, Rini Somarno, Menteri Desa dan PDT, Eko Putro Sandjojo, serta Wakil Gubernur NTB dan Wakil Bupati Lombok Timur lakukan Tanam Bawang Putih di Dusun Lebak Daya, Kecamatan Sembalun Lawang, Provinsi NTB.
" Kita membangun pertanian sesuai dengan keunggulan suatu daerah, disini potensi jagung, bawang putih dan cabai, kita akan bersinergi dengan Kementerian lain, " jelas Mentan, Rabu (24/5/2017)
Lombok Timur sebagai salah satu sentra bawang putih terbesar di Indonesia memiliki kontribusi sebesar 52% terhadap luas panen nasional. Kabupten Lombok Timur berpotensi untuk pengembangan bawang putih 10.000 hektar, sehingga hal ini perlu didorong dan dikembangkan serta bersinergi dengan beberapa Kementerian lain. Dalam hal ini Kementerian Desa dan PDT siap memberikan bantuan embung di Kabupaten Lombok Timur, sedangkan Kementerian BUMN siap berikan bantuan kredit untuk askes KUR (Kredit Usaha Rakyat), sedangkan Kementan memberikan bantuan berupa benih gratis.
" Kabupaten Lombok Timur sangat spesial, sehingga kita perlu bersinergi dengan yang lain, " jelas Mentan
Naiknya harga bawang putih pada minggu ke I dan II bulan Mei sebesar 31,5 persen menjadi rata-rata Rp. 56.907 per Kg menunjukkan bahwa impor tidak menjamin harga menjadi lebih murah, bahkan disinyalir bahwa komoditas ini akan menjadi salah satu penyebab inflasi di bulan ini.
Hal tersebut telah mendorong Pemerintah mengambil tindakan tegas yaitu merevisi Permentan No. 86 Tahun 2013 menjadi No. 16 Tahun 2017 dengan memasukkan bawang putih sebagai komoditas yang diatur izin impornya. Selain itu, importir diberikan kewajiban untuk melakukan pertanaman bawang putih sebanyak 5% dari volume impor yang diajukan. Mereka wajib mengembangkan bawang putih dalam negeri. Bahkan Pemerintah turut mengatur Harga Eceran Tertinggi (HET) untuk bawang putih yaitu sebesar Rp. 38.000. Importir hanya diperbolehkan menjual dengan harga maksimum Rp. 23.000 sehingga harga di tingkat konsumen tidak lebih dari Rp. 32.000. Sebagai dukungan pada program ini, Kementerian Pertanian bersama dengan Kementerian Perdagangan, Bareskrim, KPPU dan instansi lainnya berkomitmen untuk menstabilkan harga dan pasokan serta memberantas mafia-mafia pangan.
Seperti diketahui saat ini sudah 20 pelaku kartel bawang putih ditangkap oleh satgas pangan. Satgas Pangan dibentuk untuk memerangi kartel pangan seperti untuk beras, cabai, bawang dan pangan lainnnya yang mengakibatkan harga pangan tidak terkendali sehingga menyengsarakan masyarakat.
"Mari kita perangi bersama kartel yang ingin menzalimi konsumen dan petani, kita menyayangi petani, petani untung, pedagang untung dan konsumen tersentum," tegas Mentan
Kebutuhan nasional bawang putih saat ini diperkirakan mencapai 500.000 ton pertahun, hanya mampu dipenuhi oleh produksi dalam negeri sebesar 20.000 ton atau sekitar 4%. Untuk mengembalikan kejayaan bawang putih nasional bukanlah pekerjaan yang mudah namun tentu saja bukan menjadi hal yang tidak mungkin. Luasan yang dibutuhkan untuk wujudkan swasembada bawang putih 60.000 ha.
" Saya optimis bisa tercapai, satu kabupaten saja bisa terpenuhi 10.000, dua kabupaten sudah setengah terpenuhi, saat ini jagung tidak lagi impor, beras juga sudah swasembada, sehingga gajahnya sudah kita taklukan tinggal ayamnya saja," jelas Mentan.
Daerah lain yang mendukung terwujudnya swasembada bawang putih adalah Kabupten Temanggung, NTT, Sumatera Utara. "Ini sangat mudah tapi selama ini dilakukan pembiaran terhadap bawang putih," ujar Mentan
Dari total luas tanam pada tahun 2016 yaitu sebesar 426 hektar, sebagian besar ditanam dan diproduksi di Kecamatan Sembalun. Terobosan dalam sektor perbenihan telah dilakukan dengan melibatkan BUMN untuk menyerap bawang putih petani untuk dijadikan benih. Tahun 2018 merupakan tahun perbenihan. Benih-benih bersertifikat dan Jabal akan dipersiapkan untuk pengembangan kawasan bawang putih.
Bawang putih di Kabupaten Lombok Timur terutama di Kecamatan Sembalun telah menjadi penopang ekonomi masyarakat. Melalui Program Pengembangan Ekonomi Daerah Sembalun bawang putih akan berkembang semakin cepat. Program ini dilakukan secara terpadu dengan berbagai fasilitas dan bantuan seperti benih, alsintan dan akses pembiayaan dengan Kartu Tani. Untuk mempercepat pengolahan tanah dan mendukung ketersediaan air, Kementerian Pertanian membantu Alsintan yang dibutuhkan oleh petani seperti traktor roda 4, handtraktor, kultivator dan pompa air. Langkah ini menjadi upaya wajib bagi Pemerintah dan pihak terkait untuk mewujudkan cita cita bersama menuju swasembada bawang putih Indonesia. (p/mk)