Kementan dan LPP Medan, Mencetak Petugas Lapangan Perkebunan Kelapa Sawit

By Admin


PADA TAHUN 2015, luas areal perkebunan kelapa sawit di Indonesia mencapai lebih kurang 11 juta ha, dan merupakan areal perkebunan kelapa sawit terluas di dunia. Dari luas areal tersebut sekitar 43 persen merupakan perkebunan kelapa sawit rakyat. Dengan luasan areal yang demikian besar, maka perkebunan kelapa sawit menjadi salah satu kekuatan ekonomi di wilayah pedesaan dan akan sangat berperan dalam pengembangan wilayah pedesaan.  

Saat ini fakta menunjukkan bahwa kondisi perkebunan kelapa sawit secara umum masih belum menggembirakan, baik dari aspek produksi, manajemen, SDM, kelembagaan, maupun permodalan.

Oleh karena itu diperlukan program yang terpadu untuk memberdayakan perkebunan kelapa sawit agar dapat menjadi kekuatan ekonomi dan pendorong pengembangan wilayah pedesaan.


Sebagai salah satu faktor penting yang menjadi kunci keberhasilan pengelolaan perkebunan kelapa sawit, Sumber Daya Manusia (SDM), baik sebagai pemilik maupun yang akan terjun dan berkiprah dalam industri kelapa sawit, perlu memiliki kemampuan yang memadai dalam aspek teknologi maupun manajemen kebun kelapa sawit, khususnya SDM yang memasuki industri kelapa sawit.

Berkaitan dengan hal di atas, Lembaga Pendidikan Perkebunan (LPP) Medan bekerja sama dengan Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian pada tanggal 20 April hingga 4 Mei 2016 di LPP Kampus Medan, Jalan Willem Iskandar, Sampali/Medan Estate, menyelenggarakan Program Pelatihan & Pemagangan (Retooling) Calon Petugas Lapangan Perkebunan Kelapa Sawit Bagi Siswa SMK Pertanian Perkebunan.

Adapun tujuan dari program ini, agar SDM bisa memiliki pengetahuan dan keterampilan teknis budidaya tenaman kelapa sawit, memahami pengelolaan perkebunan rakyat dan menghayati budaya pekebun (budaya planter), khususnya di perkebunan kelapa sawit, serta memahami prinsip-prinsip perkebunan kelapa sawit berkelanjutan.

Dalam materi Program ini, terdapat Garis besar isi program pelatihan dikelompokkan dalam :

A) Kompetensi Umum (Generic Competencies), meliputi pembekalan kompetensi umum antara lain kepemimpinan supervisi dan membangun kerjasama tim dan dinamika kelompok serta budaya perkebunan (budaya planter).

B) Kompetensi khusus (Specific Skill), meliputi pembekalan keterampilan khusus di kebun kelapa sawit yaitu :

1. Paparan program dari Kepala Pusat Pendidikan Pertanian, BPPSMP kementan RI

2. Pengembangan Diri Out Bound (Ice Breaking)

3. Kepemimpinan Supervisi (Mandor).

4. Motivasi dan Komunikasi.

5. Commitment & Team Work Building

6. Persiapan Areal

7. Pengelolaan Bahan Tanaman dan Pembibitan

8. Persiapan Tanam dan Penanaman

9. Pemeliharaan TBM dan TM

10. Pemupukan dan Konservasi Lahan

11. Pengendalian Hama dan Penyakit dan Gulma Kelapa Sawit

12. Pengelolaan Panen dan Angkut

13. Pengantar Pengolahan Kelapa Sawit

14. Praktek (Persiapan Areal, Pembibitan, Penanaman, Pemeliharaan Tanaman dan Panen)

Magang (Praktek Kompetensi)

Field Trip.


Adapun Narasumber (Trainer) dan Fasilitator dalam program tersebut, adalah Tenaga Profesional LPP Kampus Medan, dan Praktisi Perkebunan dari PTP Nusantara maupun Perusahaan Perkebunan Swasta.

Sedangkan Metode Pelatihan dirancang terdiri atas perpaduan dua metode yaitu :

A) Program Klasikal dan Praktek.

Yaitu program pelatihan di kelas dengan metode pembelajaran berupa pembahasan norma kerja, SOP, simulasi dan diskusi. Selain itu juga dilakukan praktek terutama terkait dengan kultur teknis yaitu pembibitan, persiapan lahan persiapan tanam, penanaman, pemeliharaan (TBM dan TM) serta panen.

B). Magang (Praktek Kompetensi)

Yaitu program pembelajaran dengan cara mengerjakan kegiatan-kegiatan langsung di kebun/perusahaan. Peserta melaksanakan rencana kerja harian dan melaksanakannya dengan dibimbing langsung oleh petugas yang ditunjuk oleh pimpinan perusahaan.

Kemudian selain program klasikal dan praktek di Kampus LPP, telah dilaksanakan praktek kompetensi (magang) di beberapa perusahaan Perkebunan, antara lain PTP Nusantara III (Kebun Tanah Raja, Rambutan, dan Silau Dunia), PTP Nusantara IV, (Kebun Adolina, Pabatu dan Dolok Ilir), Pusat Penelitian Kelapa Sawit Kebun Aek Pancur dan PT Langkat Nusantara Kepong Kebun Gohor Lama dan Basilam.

Dalam program ini, peserta pelatihan terdiri 60 orang yang berasal dari 23 Sekolah, yaitu :

1. SMK-PP Aceh : 4 orang

2. SMK-PP Kutacane : 3 orang

3. SMK-PP Asahan : 3 orang

4. SMK-PP Jaya Stabat : 4 orang

5. SMK-PP Tapanuli Selatan: 3 orang

6. SMK-PP Kualuh Selatan : 3 orang

7. SMK-PP Padang : 3 orang

8. SMK-PP Bengkulu : 3 orang

9. SMK SMK-PP Jambi : 3 orang

10. SMK-PP Merangin : 3 orang

11. SMK-PP Kerinci : 3 orang

12. SMK-PP Musirawas : 3 orang

13. SMK-PP Sembawa : 5 orang

14. SMK-PP Lampung : 3 orang

15. SMk-PP Tanjungsari : 3 orang

16. SMK-PP Sampit : 1 orang

17. SMK-PP Pangkalan Bun : 1 orang

18. SMK-PP Samarinda : 1 orang

19. SMK-PP Rea Timur : 1 orang

20. SMK-PP Buntok : 1 orang

21. SMK-PP Banjarbaru : 1 orang

22. SMK-PP Singkawang : 1 orang

23. SMK-PP Rappang : 1 orang

Peserta program diwajibkan tinggal di Wisma LPP Kampus Medan, sehingga diberikan fasilitas akomodasi (penginapan, konsumsi dan cuci baju/laundry secukupnya).


Diakhir program, Evaluasi pelaksanaan program dilakukan oleh peserta terhadap narasumber dan penyelenggaraan kursus, sebagai bahan masukan untuk perbaikan dimasa yang akan datang, dengan hasil evaluasi secara ringkas sebagai berikut :

A) Evaluasi umum

Mencakup pencapaian tujuan, manfaat, tambahan pengetahuan, macam/jumlah mata pelajaran, pengaturan jadwal, dan metode program. mendapat nilai 4,46 (baik) skala 5.

B) Evaluasi prasarana dan sarana penunjang.

Meliputi akomodasi, konsumsi, ruang belajar dan alat bantu mengajar mendapat nilai 4,55 (sangat baik) skala 5.

- Evaluasi terhadap petugas.

Meliputi Pengelola Program dan Asisten Pengelola Program dan petugas wisma) mendapat nilai 4,64 (sangat baik) skala 5.

Adapun kritik dan saran tentang program ini antara lain diharapkan kegiatan Retooling ini diadakan setiap tahun, agar dapat mendidik anak bangsa Indonesia menjadi generasi penerus pemimpinan perkebunan yang hebat dan cerdas. (adv)