Kemenperin Dorong Jasa Industri Berperan Dongkrak PDB Nasional

By Abdi Satria


nusakini.com-Jakarta-Kementerian Perindustrian terus mendorong balai-balai binaannya dan perusahaan jasa industri agar semakin berperan dalam menopang daya saing sektor manufaktur nasional. Langkah strategis ini guna mendongkrak pertumbuhan ekonomi secara lebih inklusif. 

“Produk yang kita hasilkan harus selalu ditingkatkan kualitas dan daya saingnya. Untuk bisa meningkatkan hal itu, maka peranan jasa yang terkait dengan kegiatan industri akan menjadi sangat penting,” kata Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI) Kemenperin, Ngakan Timur Antara pada pembukaan Pameran dan Seminar Jasa Industri di Jakarta, Selasa (29/10). 

Menurut Ngakan, jasa sertifikasi, standarisasi, dan kalibrasi termasuk salah satu kegiatan yang mendukung kemampuan industri nasional bisa kompetitif di kancah global. “Tanpa adanya kegiatan itu, kami kira bahwa produk-produk kita mungkin akan mengalami masalah di bidang kualitas dan daya saing dibanding dengan produk regional maupun internasional,” ungkapnya. 

Oleh karena itu, melalui penyelenggaraan pameran yang digelar di Plasa Pameran Industri, Kemenperin, Jakarta pada tanggal 29-31 Oktober 2019, diharapkan bisa mengenalkan berbagai jenis jasa industri yang tumbuh dan berkembang di Indonesia saat ini. “Kami optimistis, jasa industri mampu menjadi salah satu pendongkrak kontribusi sektor industri pengolahan terhadap PDB Indonesia,” ujarnya. 

Sebanyak 40 exhibitor berpartisipasi dalam pameran tersebut, yang meliputi berbagai jenis jasa industri seperti pengujian, sertifikasi, pelatihan, konsultansi, reparasi, maintenances, EPC, logistik, dan lainnya. Dalam pameran jasa industri, juga memberikan kesempatan kepada para pengunjung untuk dapat memanfaatkan berbagai fasilitas layanan, konsultansi, dan potensi kerja sama bisnis antar pihak. 

Adapun ditampilkan hasil riset dari lembaga litbang, termasuk yang ada di bawah BPPI Kemenperin. “Kami terus memacu balai-balai Kemenperin menjadi penyokong utama terbentuknya ekosistem inovasi yang melahirkan riset-riset berkualitas dan memberi manfaat bagi kemajuan industri nasional,” imbuhnya. 

Hingga saat ini, jumlah balai litbang yang ada di lingkungan BPPI Kemenperin sebanyak 11 Balai Besar dan 11 Balai Riset Standardisasi (Baristand) Industri. 

Sementara itu, Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Industri Kimia, Farmasi, Tekstil, Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (IKFTLMATE) Kemenperin, Sony Sulaksono menyampaikan, dalam pameran tersebut juga diundang salah satu marketplace yang menjadi wadah para pelaku IKM nasional untuk memperluas jangkauan penjualannya, serta salah satu pelaku keuangan untuk memperkuat Ekosistem Indonesia 4.0 (SINDI 4.0) guna akselerasi proses transformasi industri 4.0. 

“Tak ketinggalan juga menyediakan permainan interaktif kepada pengunjung untuk lebih banyak menggali wawasan tentang industri dan jasa industriyang terdapat pada zona tematik,” terangnya. 

Pada kesempatan ini, Kepala BPPI menyerahkan sertifikat merek kepada pelaku IKM atas fasilitasi BPPI Kemenperin bekerjasama dengan Ditjen Kekayaan Intelektual, Kementerian Hukum dan HAM. BPPI Kemenperin telah memberikan bimbingan teknis kepada pelaku IKM makanan dan minuman dalam pemenuhan GMP, pendaftaran P-IRT/MD, sertifikasi merek, dan sertifikasi halal.(p/ab)