Kemenperin dan Blanja.com Teken Kerja Sama Promosi IKM

By Admin

nusakini.com--Kementerian Perindustrian melalui Direktorat Jenderal Industri Kecil dan Menengah (IKM) bersama PT Metraplasa selaku pemilik situs Blanja.com melakukan penandatanganan perjanjian kerja sama tentang Pengembangan Pasar IKM berbasis Ekonomi Digital.

Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari pelaksanaan program e-Smart yang bermanfaat untuk memperluas pasar dengan promosi online (e-commerce), meningkatkan efektifitas dan efisiensi biaya promosi dan pemasaran, serta mendapatkan program-program pembinaan dari pemerintah. 

“Kami berharap, kerja sama ini dapat memperluas pangsa pasar IKM hingga ke luar negeri dengan jejaring yang dimiliki oleh Blanja.com,” kata Dirjen IKM Kemenperin Gati Wibawaningsih seusai menandatangani MoU tersebut di Jakarta,

Menurut Gati, pihaknya juga akan menjajaki kerja sama dengan PT Pos Indonesia dalam rangka efisiensi biaya logistik untuk pengiriman produk yang tergabung dalam program e-Smart IKM. 

Gati menargetkan, hingga tahun 2019, jumlah IKM yang tergabung dalam skema e-Smart akan mencapai 10.000 IKM dengan sebanyak 30.000 produk. Sementara itu, pada tahun 2017, ditargetkan mencapai 1000 IKM dengan sebanyak 3000 produk, tahun 2018 4000 IKM dan 12.000 produk, serta tahun 2019 sebanyak 5000 IKM dengan mencapai 15.000 produk. 

“Hingga saat ini, dalam rangka pelaksanaan kegiatan e-Smart IKM, Ditjen IKM telah menjalin kerja sama dengan online marketplace Bukalapak dalam pelaksanaan Workshop e-Smart di Boyolali pada bulan Januari 2017,” ungkapnya. Sedangkan, dalam waktu dekat ini, Ditjen IKM juga akan melaksanakan Workshop e-Smart IKM dengan menggandeng dua online marketplace, Bukalapak dan BLANJA.com. 

Tindak lanjut dari Perjanjian Kerjasama ini adalah pelaksanaan Workshop e-Smart IKM yang direncanakan akan dilaksanakan di 8 (delapan) lokasi di Luar Jawa, yakni di Sumatera Utara, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Lampung, Balikpapan, Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Sulawesi Selatan.

Workshop ini akan berlangsung selama 2 (dua) hari, dengan materi hari pertama berisi materi Sosialisasi Kebijakan dan Fasilitas untuk Pelaku IKM, dan hari kedua berisi materi panduan berbisnis di dalam online marketplace. 

“Kegiatan workshop ini dilakukan, selain mensosialisasikan kebijakan dan fasilitas untuk mendukung aktivitas usaha para pelaku IKM, juga untuk meningkatkan kemampuan para pelaku IKM dalam berbisnis melalui sarana e-Commerce,” paparnya. 

Kemudian, lanjut Gati, dalam memperkuat kualitas produk IKM termasuk yang tergabung dalam e-Smart IKM, pihaknya akan melakukan pula serangkaian pembinaan bagi IKM dalam negeri melalui fasilitasi penguatan sumber daya manusia dengan program kegiatan bimbingan teknis, pendampingan dan sertifikasi.

“Selain itu, kami juga akan memberikan bantuan mesin dan peralatan, peningkatan kualitas produk dan pengembangan pasar, penguatan sentra, peningkatan kemampuan Unit Pelayanan Teknis, serta penumbuhan wirausaha baru IKM,” sebutnya. 

CEO Blanja.com, Aulia E Marinto mengatakan, pihaknya menyambut baik sinergi bersama Kemenperin, karena selaras dengan visi perusahaan untuk menjadi bagian dari upaya peningkatan pertumbuhan perekonomian Indonesia melalui pemberdayaan wirausaha kecil. “Melalui inisiatif ini, harapannya akan terbangunlah suatu proses menemukan Industri Kecil dan Menengah yang berkualitas, untuk menembus pasar nasional dan kelak pasar internasional,” ujarnya. 

Komitmen Blanja.com terhadap IKM, diwujudkan dengan dibuatkannya laman khusus UKM ASLI INDONESIA, etalase online yang dikhususkan untuk produk IKM dalam negeri. “Kami juga sudah melakukan kerja sama dengan beberapa institusi, salah satunya Politeknik ATI Padang milik Kemenperin. Pada tahap awal, kami memberikan training dan seminar agar bisa menjadi pendorong generasi muda untuk ikut mengembangkan industri kreatif,” jelasnya. 

Aulia menambahkan, BLANJA.com yang merupakan perusahaan patungan antara PT Telkom Indonesia Tbk dengan eBay, tidak hanya menjadi pasar jual beli barang, melainkan juga sebuah ekosistem yang sudah berjalan selama 2,5 tahun. “Kami berkomitmen untuk membawa IKM agar bisa berdaya saing di tingkat global dengan punya program yang spesifik asli Indonesia,” tuturnya 

Dalam upaya menuju pasar internasional, pelaku IKM minimal perlu memahami bahasa Inggris dan memiliki kartu kredit sebagai mekanisme untuk menerima pembayaran. “Kami juga telah melakukan training untuk pelaku IKM,” lanjutnya. (p/ab)