Kemendikbud-LIPI Dukung Penerapan Pelajaran Kelautan di Sekolah

By Admin


nusakini.com - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI dan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) mendukung penerapan materi pembelajaran kelautan di sekolah-sekolah yang ada di Indonesia. Sebagai negara maritim, sudah sewajarnya masyarakat Indonesia paham tentang kelautan agar mengetahui cara memanfaatkan laut tanpa merusak keseimbangan alam dan ekosistem di dalamnya.

“Pengetahuan tentang kondisi laut seperti potensi sumber daya laut, manfaat dan ekosistem laut seharusnya sudah dimengerti oleh masyarakat sedari usia sekolah. Kami mengharapkan masuknya materi pembelajaran kelautan di setiap jenjang sekolah dan mendukung juga agar Kemendikbud segera menerapkannya,” kata Iskandar Zulkarnain, Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) di sela-sela peresmian Marine Biodiversity and Ecosystem Health (MarBEST) Center pada Senin (17/10/2016) di Ancol, Jakarta. 

Iskandar melanjutkan, LIPI menaruh kepedulian yang tinggi terhadap pendidikan kelautan untuk generasi muda, khususnya yang tinggal di wilayah pesisir. “Jangan sampai yang dipelajari hanya yang berada di darat saja, kita terlalu lama memunggungi laut padahal potensi dan kekayaan laut kita adalah anugerah yang harus dijaga,” ujarnya. 

Menurut Iskandar, pengetahuan tentang kelautan itu penting untuk anak-anak Indonesia. Dari sini, membuat LIPI berinisiatif untuk menyusun materi pembelajaran tentang kelautan dari jenjang SD hingga SMA. 

Buku-buku terbitan LIPI sejauh ini masih terbatas persebarannya yakni pada lokasi sekolah yang berdekatan dengan lokasi training kelautan LIPI. “Kami hanya sebatas menyusun buku berdasarkan hasil penelitian, sedangkan untuk penyebaran yang luas dan keputusan memasukan di kurikulum pendidikan adalah kewenangan Kemendikbud,” jelas Iskandar. 

Toto Suprayitno, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kemendikbud menjelaskan, pihaknya akan mempertimbangkan penambahan materi kelautan dalam kurikulum pendidikan di sekolah, terutama untuk pelajar di sekitar pesisir pantai. “Buku kelautan ini tidak terbatas hanya pada pelajaran seperti biologi, fisika, dan matematika, tetapi harus memenuhi unsur muatan lokal kelautan seperti bagaimana membudidaya rumput laut secara sederhana bagi pelajar,” ungkapnya. Kemedikbud menyampaikan apresiasi kepada LIPI yang telah bekerja keras menyusun materi kelautan untuk pelajar. 

Arief Rachman dari Komisi Nasional Indonesia untuk UNESCO dan selaku pendidik, ia menyampaikan hal serupa bahwa buku-buku tersebut dapat digunakan tidak hanya oleh anak-anak di kelas Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), tetapi juga Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). “Buku pelajaran tentang kelautan harus bersifat sektoral sehingga pengetahuan tersebut dapat benar-benar menumbuhkan tanggung jawab di hati pelajar untuk menjaga laut,” pungkasnya. (p/mk)