nusakini.com--Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) telah menggelar pelatihan budidaya sayuran hidroponik bagi para penyandang disabilitas atau kaum difabel di Balai Besar Latihan Masyarakat (BBLM) Yogyakarta Kemendes PDTT, Sleman, Yogyakarta, Jumat (31/8). 

Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup penyandang disabilitas, yang selama ini diketahui sulit mendapatkan pekerjaaan di bidang formal, karena kalah bersaing dengan pencari kerja pada umumnya. 

Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kemendes PDTT Anwar Sanusi menyampaikan, dengan selesainya pelatihan hidroponik bagi kaum disabilitas, ini bisa membawa perubahan bagi kaum difabel untuk mengembangkan keterampilannya di desanya masing-masing dan menghasilkan produksi yang bisa meningkatkan pendapatannya. 

Bahkan, kata Anwar, ke depan Kemendes PDTT kemungkinan bisa mengembangkan menjadi satu model dengan menempatkan difabel sebagai kelompok masyarakat yang memiliki kreativitas tinggi dan menghasilkan nilai ekonomi yang tinggi juga dalam satu kawasan di Kabupaten Sleman. 

"Jadi ada semacam kampung-kampung yang dikhususkan untuk kaum difabel yang memang di situ mereka bisa memberdayakan masyarakatnya dengan baik dan memiliki nilai ekonomi yang tinggi bagi kampungnya," kata Anwar Sanusi saat menutup sekaligus melaunching BNI Smart Office di BBLM Yogyakarta Kemendes PDTT, Jumat (31/8). 

Sementara itu, terkait dengan pemasaran yang mungkin menjadi kesulitan bagi para kaum difabel, Sekjen mengatakan, Kemendes PDTT akan berkoordinasi dengan Bupati Sleman untuk membantu dalam menyalurkan produksi-produksi yang nanti bisa dihasilkan oleh para difable dari hasil pelatihan ini. 

"Mungkin nanti, kita juga akan membantu mengkomunikasikan dengan dunia swasta. Kalau produksinya cukup banyak mungkin bisa terserap. Cuma kadangkala dunia swasta itu kan membutuhkan produksi yang relatif cukup besar. Oleh karena itu, sementara ini kita akan memanfaatkan jaringan-jaringan pasar yang ada di Sleman terlebih dahulu," katanya. 

Sementara itu, Bupati Sleman Sri Purnomo mengatakan bahwa Pemerintah Kabupaten akan menyiapkan beberapa lokasi atau tempat yang bisa digunakan oleh para difabel untuk memasarkan hasil dari produknya pasca mengikuti pelatihan yang digelar oleh Kemendes PDTT 

"Di Sleman kan banyak rumah-rumah makan yang kelas menengah ke atas yang mereka butuh sayuran segar. Kita nanti siap fasilitasi membantu untuk memasarkannya. Yang penting, selesai pelatihan ini, segera dipraktikkan di rumahnya masing-masing. Kalau para difabel bisa mengembangkan produksinya menjadi besar, kita akan dorong mengembangkan satu kawasan khusus bagi kaum difabel untuk kembangkan produksinya," katanya.(p/ab)