Kemenag-ESQ Latih Guru BK Madrasah Kembangkan Talenta Berbasis AI

By Admin


nusakini.com,  -- Direktorat Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Madrasah Kementerian Agama bekerjasama dengan Universitas Ari Ginanjar (UAG), founder ESQ, melatih 72 guru Bimbingan Konseling Madrasah berbasis AI talent-DNA. Giat ini diselenggarakan di Menara 165 ESQ, Jakarta, Kamis (5/3/2025).

Giat ini dibuka secara online oleh Menteri Agama, Nasaruddin Umar. Menag menegaskan bahwa pelatihan guru BK madrasah ini sangat penting agar para pendidik mampu memetakan talenta siswanya sejak dini sehingga mudah diarahkan ke depan.

"Saya sangat mengapresiasi kepada ESQ dan pejabat di Pendis untuk melaksanakan pelatihan ini. Saya sangat sureprise karena peserta datang dari seluruh Indonesia. Jika kita baca, perkembangan teknologi dan sains itu sesuai dengan nilai-nilai Al-Qur'an. AI yang orang lain masih wacana, kita langsung sudah merasakan. Jadi pelatihan ini kita adakan dalam rangka untuk melaksanakan ajaran Al-Qur'an," jelasnya.

Menurut Menag, Al-Qur'an selalu mampu beradaptasi dengan perkembangan zaman. Keajaiban Al-Qur'an, dengan bantuan teknologi masa kini, termasuk AI, terus terungkap. Banyak ilmu pengetahuan yang semakin terbuka dan itu memberi jawaban atas beragam persoalan di zaman yang semakin canggih.

Ari Ginanjar menyampaikan bahwa keinginan UAGterlibat dalam mengembangkan talenta di madrasah dalam rangka untuk menyiapkan generasi hebat menuju Indonesia emas 2045.

"Saya alumni madrasah ibtidaiyyah al-Ittihad, Mas Mansyur Tanah Abang. Senang bisa membantu madrasah. Sebagai alumni madrasah dan menjadi duta madrasah ingin ikut berkontribusi mengembangkan talenta hebat sejak awal dari anak-anak madrasah melalui diklat guru BK ini," katanya.

"Insya Allah tahun 2045 menyongsong Indonesia Emas akan benar-benar terjadi. Dari madrasah akan lahir pemikir-pemikir seperti Ibnu Sina modern yang mampu mnguasai berbagai disiplin keilmuan" tuturnya.

Pihaknya mengapresiasi Kemenag yang super cepat merespons ajakan berkolaborasi ini melalui program pengabdian masyarakat UAG.

"Kemenag keren sekali. Responsif. Kami sudah ajak kerja sama dengan Kemendikdasmen dan Kemenriset Dikti, mereka masih timbang-timbang, Kemenag sekali ditawarkan langsung jadi," imbuh pendiri ESQ 165 ini.

Dirjen Pendis, Amien Suyitno, menegaskan peran penting guru BK dalam membimbing siswa menghadapi tantangan akademik dan menentukan masa depan. “Guru BK harus memiliki hati yang luas, karena mereka menghadapi berbagai permasalahan dan keluh kesah murid,” ujarnya.

Dalam sistem pendidikan madrasah, guru BK memiliki tiga fungsi utama. Pertama, fungsi pencegahan, untuk mencegah permasalahan akademik dan non-akademik yang dapat menghambat perkembangan siswa. Kedua, fungsi pemahaman murid, dengan mengenali potensi, minat, dan kesulitan yang dihadapi siswa. Ketiga, fungsi edukasi, yakni memberikan wawasan dan bimbingan agar siswa dapat mengambil keputusan yang tepat.

Pelatihan ini juga menjadi bagian dari upaya mewujudkan madrasah ramah anak. Guru diharapkan memiliki pendekatan yang lebih personal dan memahami kebutuhan siswa. Dengan pemanfaatan teknologi dalam bimbingan konseling, diharapkan proses pembelajaran di madrasah aliyah semakin efektif dan sesuai dengan potensi serta passion siswa.

Terpisah, Direktur GTK Madrasah Thobib Al Asyhar mengatakan bahwa program ini merupakan awal yang baik untuk meningkatkan peran guru BK Madrsah agar lebih berdaya.

"Guru BK madrasah harus mampu menjawab tantangan kekinian. Madrasah yang memiliki distingsi dari sisi pembentukan karakter siswa berbasis Islam harus diintervensi sejak dini melalui peran guru BK sehingga lahir alumni yang cerdas dan berkahlak mulia," tutupnya. (*)