Kemenag Dukung Pembangunan Masjid Raya Gorontalo

By Admin

nusakini.com--Kementerian Agama mendukung rencana Pemprov dan Pemda Gorontalo untuk membangun Masjid Raya. Dukungan itu disampaikan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin usai mengukuhkan 199 guru agama bukan PNS di Kabupaten Gorontalo. 

"Masjid Raya saya kira itu sesuatu yang sangat menarik. Gagasan ini mudah-mudahan bisa segera direalisir," ujarnya di Gorontalo, Senin (23/1). 

"Bagaimanapun juga Gorontalo adalah kota besar dan punya sejarah panjang. Sudah selayaknya Gorontalo punya Masjid Raya," tambahnya sembari menegaskan bahwa Kemenag akan mendukung sepenuhnya rencana itu. 

Menag berharap Plt Gubernur Zuhdan Arief Fakhrullah, Nelson Pamolangai dan semua aparat Pemprov dan Pemda bisa bersama-sama merealisasikan ini. 

Dukungan yang disampaikan Menag ini sekaligus merespon harapan Bupati Gorontalo. Sebelumnya, Nelson yang juga menjabat sebagai Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Provinsi Gorontalo menyampaikan rencananya bahwa dalam dua tahun ke depan akan mendirikan Masjid Raya di daerahnya. Hal ini sekaligus menjadi salah satu programnya sebagai ketua DMI. 

Program Nelson lainnya sebagai Ketua DMI Gorontalo adalah konsolidasi organisasi dari Provinsi sampai tingkat masjid. Dari situ diharapkan kegiatan majelis taklim, pengurus takmir, dan remaja masjid berjalan efektif sehingga masjid menjadi makmur dan masjid dapat memakmurkan umat. 

Menurutnya, di Provinsi Gorontalo saat ini terdapat 2.300 masjid. Padahal jumlah sekolah di provinsi ini hanya 1.800. Jadi lebih banyak masjid di banding sekolah di provinsi yang dikenal sebagai penghasil jagung itu. Dari jumlah itu, lanjut Nelson, 835 masjid berada di Kab Gorontalo. 

Rencana pembangunan Masjid Raya juga didukung oleh Plt Gubernur Gorontalo Zuhdan Arief Fakhrulloh. Bersamaan dengan rencana tersebut, Zuhdan Arif juga tengah mengeluarkan surat edaran terkait dua hal. 

Pertama, gerakan salat berjamaah. Menurutnya, saat terdengar azan Dhuhur dan Asar, aparatur Pemprov agar menghentikan seluruh aktivitasnya untuk salat berjamaah. 

Kedua, gerakan sedekah harian. Edaran ini sudah berjalan kurang lebih selama 25 hari kerja di lingkungan dengan 3.000 pegawai. Dari sedekah harian ini, terkumpul dana sekitar 124 juta. Artinya kalau setahun bisa terkumpul 1.2 miliar. 

"Kalau semua bergerak bersama, di 6 Kabupaten/Kota dan 1 provinsi, maka tiap bulan akan terkumpul 750 juta. Itu dari pns nya saja. Dari situ gerakan ekonomi umat akan berjalan dengan baik," ujarnya. 

Zuhdan menambahkan bahwa di Provinsi Gorontalo tercatat ada 800ribu penduduk yang tercatat memiliki hak pilih dalam politik. Jika gerakan bersedekah 1000 setiap hari bisa dilakukan bersam-sama, maka akan terkumpul dana 800juta setiap hari. 

"Saya ingin mengawali hal ini dari Provinsi Gorontalo," ujarnya.(p/ab)