Kemajuan Iptek Harus Berjalan Seiring dengan Terjaganya Imtaq umat beragama

By Admin


nusakini.com - Jakarta, wapresri.go.id - Peran agama yang utama adalah mengajarkan kebaikan dan menjaga ketakwaan umat. Namun yang tidak kalah penting adalah peran agama dalam mendorong semangat umat untuk mampu menguasai Ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek) guna mewujudkan kemaslahatan atau kemanfaatan bagi umat manusia. 

Hal tersebut diungkapkan Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin pada acara Dialog Virtual Nasional Lintas Iman yang diselenggarakan oleh Badan Pengelola Masjid Istiqlal, Selasa (14/7/2020).

“Pada saat yang sama sangatlah penting untuk memastikan bahwa kemajuan Iptek harus berjalan seiring dengan terjaganya keimanan dan ketakwaan (Imtaq) umat beragama,” ujarnya.

Lebih lanjut Wapres menuturkan bahwa kemajuan Iptek di tengah arus globalisasi saat ini adalah suatu keniscayaan yang tidak mungkin dihindari dan berdampak mengubah cara dunia beraktivitas, berbisnis, berproduksi, bertransaksi, dan berinteraksi. Selain itu, kemajuan Iptek juga menghasilkan disrupsi yang tidak mungkin dihindari.

“Disrupsi pun telah dan akan membawa tantangan baru di semua bidang kehidupan, baik sosial maupun ekonomi, termasuk dalam hubungan internasional, bahkan juga agama,” tutur Wapres. 

Disisi lain, terang Wapres, pada saat yang sama arus globalisasi yang makin deras akibat kemajuan teknologi informasi dan komunikasi juga menuntut kemampuan bangsa Indonesia untuk maju dan mampu bersaing agar tidak hanya menjadi penonton ataupun konsumen dan pasar bagi negara lain yang lebih maju. Oleh karena itu, kemajuan ini harus sejalan dengan terjaganya Imtaq setiap umat beragama.

“Dalam kaitan itulah saya meyakini pentingnya peran agama sebagi pembawa terang atau pencerahan dalam mendorong suatu gerakan perbaikan dan perubahan (al-ishlahat), baik dalam bidang pendidikan, dakwah, kesehatan, maupun ekonomi. Kita pun sama-sama memahami bahwa Tuhan, Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa tidak akan mengubah nasib suatu bangsa kecuali kita berusaha keras untuk mengubah nasib kita sendiri,” pesannya. (RN, KIP)