nusakini.com - Dalam rangka memperkuat kedaulatan energi nasional, Kementerian ESDM berencana melakukan proses konversi aset (monetisasi) minyak dan gas (migas) yang saat ini dikelola SKK Migas kepada Pertamina.

Langkah ini dikarenakan SKK Migas bukan lembaga bisnis. Karena itu, dengan terjadinya konversi aset tersebut, Pertamina dapat leverage aset tersebut sebagai pinjaman.

• Selamatkan Sampiri, PT Pertamina Patra Niaga IT Bitung Bersama Mike berhasil Memperoleh Local Hero Inspiration Award 2024
• Kementerian ESDM Targetkan PLTA Pertama di Aceh Beroperasi Akhir Tahun 2024
• Pacu Kualitas Layanan Konsumen Aviasi, Pertamina Patra Niaga Sulawesi Gelar Kompetisi Keahlian dan Peningkatan Kompetensi Operator
• Hadiri WEC Ministrial Roundtable Meeting, Menteri ESDM Beber Upaya Indonesia Kurangi Emisi
• Tim ESDM Siaga Bencana Kembali Terima Bantuan dan Segera Menyalurkannya

Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto mengatakan, monetisasi cadangan ini menjadi potensi bagi perseroan dalam rangka mempercepat pembangunan infrastruktur dan mempercepat peningkatan cadangan untuk upstream.

"Karena dengan kita memonetisasinya akan memiliki kemampuan besar. Investasi bisa kita lakukan untuk eksplorasi, untuk penguasaan," ujarnya, Senin (1/11/2016).

Sementara itu, Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Migas) IGN Wiratmaja Puja mengatakan, monetisasi aset besar sekali di hulu. Dengan monetisasi tersebut, maka Pertamina bisa melakukan leverage meminjam untuk pembangunan kilang.

"Ini juga membuat efisiensi yang besar. Leverage itu, supaya Pertamina bisa seperti Petronas," tuturnya. (p/mk)