Keceriaan Antarkan Kontingen Jateng Berlaga di PeSOnas 2022

By Abdi Satria


nusakini.com-Semarang-Sebanyak 208 atlet dan 50 pelatih yang tergabung dalam kontingen Special Olympics Indonesia (Soina) Jateng, dilepas mewakili Jawa Tengah berlaga dalam Pekan Special Olympics Nasional (PeSOnas) 2022. Ajang yang dihelat di Semarang 3-8 Juli 2022, mempertandingkan 12 cabang olahraga plus seni.

PeSOnas 2022 merupakan ajang pembinaan bagi atlet yang memiliki disabilitas intelektual (tuna grahita). Kegiatan ini juga merupakan seleksi bagi atlet untuk dapat mewakili Indonesia pada Summer Olympic World Games (SOWG) di Berlin-Jerman 2023.

Pelepasan kontingen Soina Jateng dilakukan Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jawa Tengah Sumarno, di Aula Muria, BPSDMD Jateng, Sabtu (2/7/2022) malam. Keceriaan begitu nampak saat pelepasan. Nampak sejumlah atlet bergembira berjoget lepas, sebelum dan sesudah acara dimulai.

“Ajang ini diharapkan mampu menelurkan talenta-talenta berprestasi, dan dapat mewakili Indonesia ke SOWG 2023,” ungkapnya.

Sumarno menyebut, PeSOnas 2022 mempertandingkan 12 cabang olahraga. Seperti renang, bulu tangkis, bola tangan, bola basket, senam ritmik, tenis meja, sepak bola, futsal, boccee, bola voli, dan tari olahraga

Head of Delegation Jawa Tengah Sudjarwanto menyebut, kegembiraan peserta menjadi salah satu tujuan dari PeSOnas 2022. Dikatakannya, tidak ada target peringkat yang dipatok kontingen Jateng.

“Ini adalah ajang kegembiraan, ajang untuk menunjukkan mereka adalah bagian dari kita yang juga bisa menjadi bintang,” ujarnya.

Prestasi Soina Jateng

Prestasi Soina Jateng tidak bisa dilihat sebelah mata. Ketua Soina Jateng Kristijani Kirana mengatakan, beberapa kali, tim ini mewakili Indonesia ke kancah internasional. Pada 2019 lalu, tim sepak bola Soina Jateng menyabet juara pada turnamen olimpiade khusus Asia Tenggara di Singapura.

Ada juga prestasi tim sepak bola putri yang menyabet emas di ajang Special Olympics International Football Championship (SOIFC) 2019.

Menurutnya, ajang tersebut merupakan kesempatan untuk memopulerkan olah raga di kalangan warga berkebutuhan khusus. Hal itu penting agar disabilitas tidak menghentikan prestasi.

“Sebelum pandemi kita selalu dapat emas dan perak, di Abu Dhabi juga. Harapannya Soina lebih dikenal, kami ingin menunjukan anak-anak bertalenta khusus punya kemampuan yang sama bila diberi kesempatan yang sama. Di Indonesia menurut WHO ada 5 juta (orang) lebih, namun baru sedikit yang terfasilitasi,” sebutnya.

Seorang atlet sepak bola putri Erica, mengaku antusias mengikuti ajang ini. Ia berkata sudah mempersiapkan ajang ini sejak lama.

“Saya dari SLB YPAC Surakarta. Kalau latihan sudah tiap hari. Harapan saya dapat medali emas,” ujarnya optimistis.

Meskipun demikian, ia tetap menaruh waspada pada lawan-lawannya, terutama asal Jawa Barat. Oleh karena itu ia tak mau sesumbar.

“(Pesaing kuat) Dari Bandung karena mainnya bagus. Kalau prestasi biasanya di internasional saya dapat perak di Filipina dan Malaysia,” ucapnya.

Erica berharap, dengan ajang yang diikutinya, sekarang dirinya bisa memupus ejekan-ejekan yang sering dilontarkan kepadanya.

“Yang pertama saya bangga, karena mewakili Indonesia dan Jateng. Kalau yang meremehkan ada, ya karena kekurangan saya ini sih. Tapi saya ingin membuktikan SLB tidak bisa dipandang sebelah mata,” pungkas Erica. (rls)