Kebangkitan Hortikultura Dari Lubuk Minturun Sumatera Barat
By Admin
nusakini.com - Lubuk Minturun - Sumatera Barat merupakan propinsi yang memiliki potensi besar dalam pengembangan hortikultura. Beberapa sentra produksi hortikultura berkembang di sana antaranya Manggis Ratu Kamang, Jeruk Gunung Omeh, Bawang merah dan bawang putih Solok, Cabai (Gero), Wortel Taluak, sayuran dataran tinggi di Bukit tinggi dan lain lain. Untuk menghasilkan produk hortikultura dengan kualitas yang baik tidak bisa lepas dari kesiapan dan ketersediaan benih bermutu yang digunakan.
Adalah Balai Benih Induk (BBI) Lubuk Minturun yang terletak di Kota Padang sebagai unit yang bertugas dalam penyediaan benih bermutu. Dari total luasan sekitar 9 hektar, 3 hektar di antaranya merupakan areal yang disiapkan untuk penyiapan benih khususnya buah buahan.
Hal ini dibenarkan oleh Kepala Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura (BPSBTPH) Propinsi Sumatera Barat yang memastikan bahwa jajarannya siap untuk menjadi penyedia benih buah - buahan.
"Pada prinsipnya BBI Lubuk Minturun bekerjasama dengan BPSBTPH Sumatera Barat siap untuk menjadi penyedia benih buah buahan wilayah Sumatera”, jelas Irawati, Kepala BPSBTPH.
Selain berfungsi sebagai penyedia benih bermutu, BBI Lubuk Minturun diharapkan juga berfungsi sebagai sarana edukasi masyarakat. Balai benih yang diresmikan oleh Gubernur provinsi Sumatera Barat ini setiap hari ramai dikunjungi pelajar, mahasiswa maupun masyarakat umum dan lokasi ini telah banyak dikenal sebagai daerah wisata agro. Adanya agro wisata tersebut diharapkan mampu meningkatkan minat masyarakat sejak usia dini untuk ikut peduli dan andil dalam memajukan dunia pertanian.
Lebih lanjut BBI Lubuk Minturun memiliki potensi produksi benih yang luar biasa. "BBI Lubuk Minturun untuk produksi benih buah lebih kurang 300 sampai 400 ribu batang pertahun”, jelas Daslir, Kasubbag Tata Usaha BBI Lubuk Minturun.
Dalam mendukung pengembangan hortikultura, BBI Lubuk Minturun dibantu beberapa satgas di antaranya 2 unit di Pasaman Barat, 1 unit di Tanah Datar 1, dan 1 unit Sungai Dareh. Potensi pengembangan bawang merah dari biji terdapat di Balai Benih Alahan Panjang dengan lokasi ketinggian 1400 m dpl. Lokasi tersebut juga potensial untuk pengembangan bawang putih.
Upaya pengembangan benih bermutu dilakukan bersinergi dengan penangkar benih disekitar BBI yang sudah mulai berkembang dan merupakan binaan dari balai benih induk. Umumnya penangkar akan memperoleh batang atas sebagai materi okulasi dari pohon induk yang dimiliki BBI. Selanjutnya BBI berkoordinasi dengan BPSBTPH untuk proses sertifikasi serta penerbitan sertifikat/labelnya. Dengan demikian pengembangan hortikultura di Sumatera Barat khususnya bisa dijamin menggunakan benih bermutu. Bahkan diharapkan BBI Lubuk Minturun, dengan sarana dan prasarana yang ada serta laboratorium kultur jaringan yang dimiliki, suatu saat bisa menjadi rujukan untuk penyediaan benih hortikultura bermutu di wilayah Sumatera.
"Diharapkan kebutuhan benih buah buahan Sumatera tidak lagi didatangkan dari daerah lain tetapi bisa dipenuhi dari Sumatera Barat", jelas Sukarman, Direktur Perbenihan Hortikultura. (pr/eg)