Kampus Enjiniring Pertanian Masa Depan

By Admin


nusakini.com - Direktur Politeknik Enjiniring Pertanian Indonesia (PEPI) Mardison menyatakan bahwa kampus Enjiniring Pertanian Masa depan, sebagai bukti bahwa pertanian modern itu bersih, prospektif dari aspek ekonomi dan bidang yang sangat strategis, hal tersebut disampaikan dalam acara Virtual Literacy Kolaborasi antara Pusdiktan dan Pustaka Kementan, kamis (09/07).

Mardison selaku narasumber dalam acara Virtual Literacy menyatakan bahwa PEPI merupkan perguruan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan vokasi di bidang enjiniring pertanian dan teknologi di lingkungan Kementerian Pertanian. Program studi yang ada di adalah Teknologi Mekanisasi Pertanian, Tata Air Pertanian dan Teknologi Hasil Pertanian. 

Lulusan yang mampu mengoperasikan alat dan mesin pertanian yang mampu mengoperasikan, memelihara dan memperbaiki, menguji kinerja dan memodifikasi mesin pertanian (budidaya pertanian dan pemanenan) dan menjadi Wirausaha penyedia jasa yang mampu mengelola usaha pertanian.

“Untuk lulusan tahap awal fokus pada operator, teknisi dan wirausaha muda di bidang enjiniring pertanian. Untuktercapainya lulusan tersebut maka PEPI melaksanaan TEPA (Teaching factory ) dimana mahasiswa dapat lansung melakukan aktifitas penggunaan alsin di lapangan dan service alsin di workshop alsin pepi”, Ujar Mardison.

Disisi lain, sarana pendukung dikampus diantaranya alsin (pra-pascapanen) lengkap, lab manufaktur lengkap (mesin bubut, milling, las, dll), lab disain dan otomatisasi (kerjasama dengan BBP Mektan), lab manufaktur presisi tinggi (kerjasama dengan BBP Mektan), lab pengujian dan lapang (BBP Mektan)

Literasi manusia menjadi bagian dari General Education yang harus dikuasai mahasiswa. Literasi data & teknologi dapat diterapkan dalam mata kuliah pilihan. Reorientasi Kurikulum dimana Literasi baru (data, teknologi, humanities) dikembangkan dan diajarkan. Kegiatan ekstra kurikuler untuk pengembangan kepemimpinan dan bekerja dalam tim agar terus dikembangkan.

Adapun untuk menghasilkan job seeker maupun job creator. Dimana akan tertampung dunia Usaha dan Dunia Industri, maka mahasiswa akan melaksanakan pengabdian kepada masyarakat untuk menerapkan, serta membudayakan ilmu pengetahuan dan teknologi terapan guna mendukung pembangunan pertanian. (drea)