Kalau Penyuluh Pintar, Maka Petaninya Pintar

By Admin


nusakini.com - NUSA TENGGARA TIMUR – Peran penyuluh tidak bisa dipisahkan dari petani. Karena, penyuluh harus terus mendampingi petani di lapangan. Oleh sebab itu, penyuluh yang pintar akan membuat petani ikut pintar. 

Kemampuan penyuluh sendiri terus dimaksimalkan Kementerian Pertanian melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) dengan program Komando Strategis Pembangunan Pertanian (Kostratani).

Sosialisasi dan pengembangan Kostratani juga dilakukan di Kabupaten Sumba Barat Daya (SBD), Nusa Tenggara Timur (NTT).

Sekretaris BPPSDMP Kementan, Siti Munifah, mengatakan membangun pertanian bukan dari kota, tapi dari kecamatan yang dimulai dari kelembagaan penyuluhan yaitu kostratani.

“Untuk itu, Kementan melalui BPPSDMP terus mempercepat pengembangan kostratani di Sumba Barat Daya dengan memberikan bantuan percepatan alat komunikasi (IT) agar bisa cepat terhubung dengan ke Agriculture War Room (AWR),” katanya.

Pemberian fasilitas IT, menurut Munifah, dilakukan agar Balai Pelatihan Pertanian (BPP) bisa bekerja lebih baik lagi.

“Selain itu Bupati juga bisa melaporkan langsung tentang kegiatan pertanian di daerahnya kepada Menteri Pertanian”, tambahnya.

Siti Munifah mengungkapkan Kementan akan terus meningkatkan kompetensi penyuluh atau Kepala Dinas yang ada melalui BBPP Kupang. Namun karena sedang pandemi Covid-19, menurutnya sementara bisa dilakukan secara daring atau pelatihan tematik dengan mengikuti ptotokol kesehatan yang sudah ditentukan.

Sementara itu, Bupati Sumba Barat Daya, Kornelius Kodi Mete mengatakan menyambut pengembangan dan program Kostratani.

“90 persen lebih masyarakat SBD adalah petani, lahannya juga pertanian. Kami bertekad membangun desa menjadi desa berkecukupan pangan, desa percaya, desa berair, desa aman tentram, desa pintar, desa sehat dan desa wisata. Dan untuk itu, kami sangat berharap kepada penyuluhan,” ujarnya.

Kornelius mengatakan, Covid-19 telah mengubah prilaku masyaraat untuk membangun dan menjadikan desa pertanian.

“Dahulu kita tidak tanam bawang merah, sekarang sudah mulai tanam. Hal tersebut membuktikan lahan yang dulunya dianggap tidak mungkin, menjadi penting. Dan untuk pengembangannya kita akan lakukan dengan korpoasi petani, semoga semua menjadi kenyataan,” harapnya.


Kornelius mengatakan akan mengajak masyarakat desa khususnya petani untuk terus mendukung kostratani.

“Dengan Kostratani, agar kehidupannya menjadi lebih baik lagi. Kalau penyuluhnya pintar, akan mencerdaskan petaninya. Sehingga petani akan lebih bersemangat dan berproduksi secara maksimal”, tegasnya.

Sementara Kepala BPPSDMP Kementerian Pertanian, Dedi Nursyamsi, mengatakan Kostratani digelar untuk meningkatkan dan memaksimalkan peran Balai Penyuluhan Pertanian (BPP).

“Kementerian Pertanian saat ini mentransformasikan seluruh BPP di Tanah Air menjadi BPP Kostratani. Dengan demikian, pembangunan pertanian akan dimulai dari Kostratani. Selain itu, Kostratani juga akan menjadi tempat bejalar untuk meningkatkan kemampuan penyuluh,” katanya.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan peran penyuluh sangat penting.

“Penyuluh adalah garda terdepan dalam pertanian. Penyuluh harus terus turun ke lapangan untuk mendampingi petani. Penyuluh harus memastikan produksi terus berlangsung dan prodiktivitas pertanian terus meningkat," katanya.