nusakini.com-Semarang-Jumlah penduduk miskin di Provinsi Jawa Tengah mengalami penurunan hingga ribuan orang. Hal itu berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Jateng terbaru yang dirilis pada Senin (17/1/2022).

Kepala BPS Provinsi Jawa Tengah Adhi Wiriana mengatakan, perkembangan jumlah penduduk miskin di Jawa Tengah mengalami penurunan.

“Jumlah penduduk miskin pada September 2021 sebesar 3,93 juta orang, turun 175,74 ribu orang dibanding Maret 2021 yang sebesar 4,11 juta orang,” kata Adhi, dalam rilis lndeks Kemiskinan dan Ketimpangan Pengeluaran Penduduk Jawa Tengah 2021 yang disiarkan secara live di kanal Youtube BPS Jateng.

Menurutnya, pada periode September 2020-September 2021, penduduk miskin di provinsi ini juga turun sebesar 185,92 ribu orang, yaitu dari 4,12 juta orang menjadi 3,93 juta orang.

Selain itu, persentase penduduk miskin di Jawa Tengah mengalami penurunan. Tercatat, pada September 2021 sebesar 11,25 persen, turun 0,54 persen poin dibanding Maret 2021 sebesar 11,79 persen, dan turun 0,59 persen poin dibanding September 2020 sebesar 11,84 persen.

Ditambahkan, BPS juga mencatat pertumbuhan ekonomi Jateng selama triwulan III 2020 terhadap triwulan III 2021 mengalami pertumbuhan sebesar 2,56 persen (year to year).

“Angka ini jauh meningkat dibanding capaian triwulan III 2020 terhadap triwulan III 2019 yang terkontraksi sebesar 3,93 persen (y-on-y),” beber Adhi.

Dalam kesempatan itu, dia juga menuturkan, tingkat pengangguran terbuka (TPT) di Jateng mengalami penurunan, tepatnya pada Agustus 2021. Penurunan TPT sebesar 5,95 persen, artinya, terjadi penurunan sebesar 0,01 persen poin dibandingkan Februari 2021 yang tercatat sebesar 5,96 persen. Angka itu lebih rendah jika dibandingkan Agustus 2020 yang mencapai 6,48 persen.

Adhi menilai, bantuan sosial dari pemerintah pusat dan pemerintah daerah sangat membantu penduduk di masa pandemi, terutama penduduk pada lapisan bawah.

“Sehingga dapat menurunkan tingkat kemiskinan,” ucapnya.

Pihaknya berharap di Jateng juga akan mengalami penurunan kemiskinan pada Maret 2022 mendatang. Program pemerintah diharapkan akan mampu menurunkan tingkat kemiskinan di masa yang akan datang. Selain itu, bagi mereka yang terbebas dari kemiskinan bisa menolong mereka yang miskin.

“Harapan bersama yang tidak miskin bisa semakin banyak, dan bisa menolong yang miskin,” tandas Adhi. (rls)