nusakini.com - Internasional - Jumlah pekerja yang putus asa di Korea menyentuh level tertinggi baru sepanjang masa pada tahun 2021 karena pasar kerja yang lemah di tengah pandemi virus corona yang berkepanjangan, data pemerintah menunjukkan Senin (24/1).

Ekonomi terbesar keempat di Asia itu memiliki 628.000 pekerja yang putus asa, penghitungan terbesar sejak pelacakan data terkait dimulai pada 2014, menurut data dari Statistics Korea.

Pekerja putus asa mengacu pada mereka yang saat ini menganggur dan belum mencari pekerjaan dalam empat minggu terakhir karena tidak ada pilihan pekerjaan yang sesuai atau alasan lain, meskipun mereka memenuhi syarat untuk pekerjaan dan bersedia bekerja, dengan pengalaman mencari pekerjaan dalam satu tahun terakhir.

Peningkatan jumlah pekerja yang putus asa secara luas dilihat sebagai akibat dari pasar tenaga kerja yang lesu karena dampak dari wabah COVID-19.

Data juga menunjukkan jumlah pengangguran Korea yang mencari pekerjaan selama enam bulan atau lebih berdiri di 128.000 tahun lalu, naik 8,1 persen dari 2020 dan beralih ke peningkatan dalam tiga tahun.

• Korea Utara Tolak Tawaran Bantuan Ekonomi yang 'Tak Masuk Akal' oleh Korea Selatan
• Presiden Korea Selatan Minta Maaf atas Ketidaknyamanan yang Ditimbulkan oleh Banjir
• Perawat di Korea Selatan Didakwa 6 Tahun Penjara setelah Jatuhkan Bayi yang Sebabkan Kerusakan Otak Permanen
• Operator Situs Porno Anak Ajukan Banding atas Hukuman Penjara 2 Tahun karena Sembunyikan Hasil Kejahatan
• Mahasiswa Tahun Pertama Ditangkap karena Perkosa dan Sebabkan Kematian terhadap Teman Kelasnya di Korea Selatan

Pengangguran jangka panjang Korea berusia 20-an dan 30-an berjumlah 65.000, terhitung sedikit lebih dari setengah total.

Kenaikan jumlah pekerja yang putus asa dan pengangguran jangka panjang terjadi meskipun tingkat pengangguran utama Korea turun menjadi 3,7 persen pada tahun 2021 dari 4 persen tahun sebelumnya, dengan jumlah pengangguran turun 71.000 menjadi 1,04 juta. (Yonhap/dd)