Jepang Tidak Bisa Menghubungkan Kematian dan Vaksin Moderna yang Ditarik

By Nad

nusakini.com - Internasional - Panel kementerian kesehatan Jepang pada hari Jumat (10/9) mengatakan mereka tidak memiliki cukup informasi untuk menentukan apakah ada hubungan kausal antara kematian tiga pria dan vaksinasi mereka yang menggunakan vaksin Moderna yang ditarik karena masalah kontaminasi.

Moderna dan Perusahaan Farmasi Takeda, yang bertanggung jawab dalam penjualan dan distribusi vaksin asal Amerika Serikat tersebut di Jepang, menghentikan penggunaan tiga batch vaksin yang berisikan 1,63 juta dosis setelah zat besi anti karat ditemukan di beberapa botol di batch tersebut.

Tiga pria terkait, yang berusia 38, 30, dan 49, meninggal setelah mendapatkan suntikan kedua mereka pada bulan Agustus. Dosis yang diberikan kepada mereka tidak termasuk ke batch yang dikonformasi terkontaminasi, namun ditarik juga dari pemakaian untuk berjaga-jaga karena mereka diproduksi dari pabrik yang sama di Spanyol.

Dua pria yang berusia 30-an tahun tidak memiliki penyakit komorbid dan keduanya meninggal tiga hari setelah mendapatkan suntikan kedua. Pria yang berusia 49 tahun, yang meninggal sehari setelah divaksinasi, memiliki reaksi alergi terhadap mie soba, namun tidak memiliki riwayat penyakit parah.

Panel tersebut diekspektasikan untuk terus menyelidiki kematian tiga pria itu.