Jelang PSU, Forum Pemuda Banua Ber-1 Siap Lawan Yang Mengusik Kedamaian Tanah Banua

By Admin


nusakini.com - Banjarmasin - Menyikapi situasi sosial-politik jelang pemungutan suara ulang (PSU) Pilgub Kalimantan Selatan (Kalsel) yang makin memanas serta maraknya tendensi dan perilaku dari salah satu calon yang dinilai tak lagi menaati aturan PSU dengan berbagai manuver politik yang cenderung memecah belah dan memprovokasi warga tuduhan fitnah, sejumlah tokoh pemuda Kalsel yang tergabung dalam Forum Pemuda Banua Ber-1 bersuara menyatakan sikap dan keprihatinannya. 

Dalam konferensi pers pernyataan sikap yang dibacakan tokoh pemuda Kalsel, Rikval Fachrury di Hotel Rattan Inn Banjarmasin, Kamis (15/4/2021), mengimbau masyarakat Banua agar tetap menjaga kondusititas Kalsel jelang PSU, 9 Juni 2021 mendatang. 

Forum Pemuda Banua Bersatu juga mengimbau masyarakat agar tidak terprovokasi dan mengabaikan berbagai pernyataan yang berisi tuduhan atau fitnah yang membingungkan dan berpotensi menimbulkan keresahan dan konflik terkait pelaksanaan PSU. 

“Kami juga mengimbau agar masyarakat merapatkan barisan dan menjaga Banua tercinta dari intervensi elit-elit Jakarta atau luar Kalsel yang memiliki kepentingan tersembunyi”, kata Rikval. 

Pada pernyataan sikap itu juga, Forum Pemuda Banua Bersatu mengimbau agar calon gubernur Denny Indrayana tak terus menebar berbagai pernyataan yang membingungkan dan berpotensi meresahkan masyarakat sebagai mantan pejabat elit Jakarta. 

“Seharusnya Prof Denny memahami adat, akhlak dan tatanan yang telah lama dianut masyarakat Banua”, ujarnya. 

Di poin selanjutnya dari pernyataan sikap tersebut mengimbau Denny Indrayana yang bergelar profesor hukum tata negara tersebut agar melapor secara resmi ke Bawaslu Kalsel jika memang mengetahui adanya kecurangan sehingga tidak perlu terus berkoar-koar melalui media sosial yang justru akan menimbulkan keresahan masyarakat. 

“Kami meminta Prof Denny Indrayana menarik pernyataannya bahwa Bawaslu Kalsel tak profesional karena telah mendegradasi Bawaslu sebagai lembaga resmi negara. Sebagai elit pusat yang pernah menjabat Wakill Menteri Hukum dan HAM, tak etis dan tak elok bila mantan pejabat memberi contoh yang tak baik pada masyarakat dan mempermalukan Bawaslu Kalsel secara terbuka”, katanya. 

Di akhir pernyataan sikapnya, Forum Pemuda Banua Bersatu menyatakan dukungannya kepada KPU Kalsel, Bawaslu Kalsel dalam menyelenggarakan PSU yang jujur, Adil dan bermartabat.

“Tolong hargai kami sebagai warga Kalsel yang selama ini rukun, tentram dan damai. Jangan nodai tanah Banua kami tercinta dengan propaganda liar. Apabila terus terjadi maka akan kami lawan”, tutupnya. 

Selain Rikval Fachrury, turut hadir sejumlah tokoh pemuda Kalsel antara lain M. Hafizh Ridha, Iman Satria Jati, Yogi Adhiatma, Yona Dwi Sandi, Nurdin Ardalepa, Roy Prayoga serta Antung Ridwan. (*)