Jadi Pusat Wasathiyah, Dakwah dan Pendidikan Nahlatul Wathan Harus Manfaatkan Teknologi Informasi

By Admin


nusakini.com - Jakarta, Ajaran Islam sebagai agama yang wasathy harus mampu menjangkau secara luas dan dapat berkontribusi positif dalam memberikan kesejukan dan kedamaian kepada masyarakat. Untuk itu, sebagai pusat wasathiyah, metode dakwah dan pendidikan Nahdlatul Wathan (NW) harus diperkuat sejalan dengan era teknologi digital saat ini. 

“Dakwah dan pendidikan harus beradaptasi dan memanfaatkan teknologi informasi. Hal ini bukanlah suatu pilihan tapi sudah menjadi keharusan, karena sudah menjadi bagian dari kebutuhan dasar masyarakat,” tegas Wakil Presiden (Wapres) K. H. Ma’ruf Amin pada Peringatan Hari Jadi Nahdlatul Wathan ke-68 melalui konferensi video, di Kediaman Resmi Wapres, Jalan Diponegoro No. 2 Jakarta, Senin (01/03/21).

Selain metodenya, Wapres menekankan, di bidang pendidikan NW juga harus menyiapkan sumber daya manusia (SDM)nya.

“Dalam kaitan inilah NW memiliki tugas penting dalam menyiapkan SDM yang tidak saja unggul, terampil, dan menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek), serta memiliki keimanan dan takwa (imtaq) yang kokoh,” ujar Wapres.

Di sisi lain, menurut Wapres, NW sebagai organisasi yang lahir dari pendidikan pesantren, perlu melakukan upaya pemberdayaan masyarakat sesuai dengan misi pesantren, terutama di bidang ekonomi, baik sektor keuangan maupun sektor riil. 

“Sebagai misal di sektor keuangan dapat dikembangkan bank wakaf mikro, Baitul Maal wa Tamwil (BMT), dan koperasi Syariah. Sedangkan di sektor riil dapat dikembangkan program One Pesantren One Product (OPOP) yang sudah berjalan di banyak daerah,” imbaunya.

Wapres pun berharap agar NW tetap berkomitmen membangun bangsa dengan berkolaborasi bersama pemerintah dan pihak-pihak terkait.

“Semoga NW semakin kuat dan jaya dalam khittah-nya, dan terus bersinergi bersama pemerintah dan pemangku kepentingan lainnya dalam membangun negeri,” harap Wapres.

Sebagai informasi, Nahdlatul Wathan merupakan organisasi kemasyarakatan Islam terbesar di Lombok, Nusa Tenggara Barat. Organisasi ini didirikan oleh Tuan Guru Kiai Haji (TGKH) Muhammad Zainuddin Abdul Majid pada 1 Maret 1953. Saat ini NW mengelola sejumlah lembaga Pendidikan dari tingkat dasar hingga perguruan tinggi. (DAS/SK–BPMI)