IPW Menilai Ada Pihak Ingin Manfaatkan PSBB Di Jakarta Untuk Benturkan Anies Dengan Jokowi
By Abdi Satria
nusakini.com-Jakarta-Munculnya polemik terhadap keputusan PSBB yg dikeluarkan Gubernur Jakarta Anies Baswedan adalah hal wajar. Apalagi secara politik Anies memang berseberangan dengan Presiden Jokowi, sehingga sangat wajar jika ada pihak2 yg hendak mengadu domba untuk membuat kekacauan di tengah makin merebaknya wabah pandemi Covid 19 ini.
Hal itu diungkap Neta Pane, Ketua Presidium Ind Police Watch (IPW) . " Tujuan pihak-pihak yg hendak mengadu domba ini sangat jelas, yakni hendak menggulingkan pemerintahan Jokowi,"tegas Neta.
Apalai, lanjut Neta, perekonomian nasional memang lagi memburuk dan lapangan pekerjaan makin sulit karena PHK kian meluas di tengah pandemi Covid 19 yg tidak berkesudahan. Artinya, ancaman gangguan sosial menganga di depan mata, di tengah kebingungan pemerintah mengatasi pandemi Covid 19.
Sebab itu TNI Polri yg berada di garda terdepan dlm melakukan operasi yustisi PSBB tahap kedua di Jakarta agar senantiasa bersikap arif. "
Tujuan operasi yustisi itu adalah agar masyarakat disiplin dan penyebaran wabah Covid 19 bisa dicegah tapi aparat TNI Polri di lapangan perlu cermat melihat perkembangan psikologis masyarakat yang sudah berbulan bulan terlilit situasi pandemi Covid 19," kata Neta.
Memang, dalam mengamankan PSBB aparatur TNI Polri harus bersikap tegas. Namun tetap harus dalam koridor kebangsaan agar tidak muncul benturan dengan masyarakat dimana masyarakat saat ini dlm kondisi tensi tinggi akibat berbagai kesulitan yg melilitnya.
Bagaimana pun potensi benturan di new PSBB Jakarta ini harus dihindari agar tdk dimanfaatkan oleh pihak yang menginginkan kekacauan untuk menggulingkan presiden Jokowi. Sebenarnya TNI polri sudah punya pengalaman dlm mengamankan Jakarta pada PSBB sebelumnya, sehingga tentunya tidak ada masalah ketika mulai Senin ini aparat TNI polri melakukan operasi yustisi ke perkantoran pada new PSBB Anies kali ini. Hanya aparatur TNI polri tetap perlu mengingat bahwa PSBB kali ini sangat berbeda dgn PSBB sebelumnya.
"Saat ini tensi masyarakat dlm tegangan tinggi dan secara psikologis masyarakat lbh nekat karena berbagai kesulitan tanpa henti terus melilitnya," papar Neta.
Dalam kondisi ini gesekan sosial lebih mudah terpicu. Sebab itu TNI polri perlu juga meminta jaminan dari Anies bahwa distribusi bantuan sosial ke masyarakat harus lancar dan tidak terkendala apa pun. Jangan sampai new PSBB ini dimana semua aktivitas masyarakat dibatasi tapi masyarakat kesulitan untuk bertahan hidup karena bansos tidak diatur dan tidak diterima masyarakat, akhirnya yg terjadi adalah amuk massal. PSBB adalah untuk menjaga kesehatan masyarakat dari penyebaran wabah Covid 19 tapi jgn sampai akibat new PSBB masyarakat Jakarta kesulitan untuk bertahan hidup. Sebab sebagian besar warga Jakarta adalah pekerja lepas yg tidak punya pekerjaan tetap dan masalah kehidupan sosial mereka sangat berpotensi menjadi gesekan yg bisa menjadi gangguan Kamtibmas.(r/ab)