nusakini.com - Sejumlah delegasi dari lima perusahaan China yang menjadi importir terbesar produk crude palm oil (CPO) dari Indonesia mengunjungi Kalimantan Tengah, untuk mempelajari tata kelola perkebunan kelapa sawit di Indonesia.

Vice President Julong China, Xu Yibing mengatakan, kedatangannya bersama perwakilan perusahaan lainnya ke Indonesia adalah untuk mempelajari tata kelola perkebunan kelapa sawit. Dirinya berharap dapat mengerti pengelolaan kepala sawit di Indonesia, karena selama ini perusahaannya mengimpor CPO dari Indonesia dalam jumlah besar.

• Produksi Sawit Melimpah, India Prediksi Jokowi Buka Keran Ekspor CPO dan Minyak Goreng 10 Mei
• Motivasi Daerah Lain, Mentan Dorong Pengolahan Ubikayu dan Ekspor Turunan Sawit di Bangka
• PTPN IV Melakukan Perubahan Organisasi
• Wapres Pacu Peremajaan Sawit Rakyat
• Kementan Pacu Sumatera Barat Tanam Padi di Lahan Kering dan Integrasi Sawit

“Indonesia sangat penting bagi China, karena 70% CPO yang kami impor itu berasal dari Indonesia. Makanya kami sangat serius terhadap tata kelola perkebunan sawit di sini,” katanya, belum lama ini seperti dilansir Bisnis.com.

Yibing menuturkan, Indonesia dan China memiliki banyak kesamaan sebagai negara yang sedang berkembang. Kedua negara sedang fokus dalam urusan pengembangan industri dan pengelolaan lingkungan.

Menurutnya, kunjungan ke Kalimantan Tengah dapat menjadi dasar bagi kelima perusahaan yang saat ini ada, untuk memperluas kerja sama kedua pihak. “Kami berharap dapat belajar banyak mengenai tata kelola kelapa sawit di Indonesia, sehingga kita dapat maju bersama,” ujarnya.

Selain perwakilan dari Julong Group, delegasi investor dari China juga terdapat perwakilan dari China National Cereals, Oil and Foodstuffs Corporation (COFCO), Sinograin, Wilmar China, dan Fangshun. (p/mk)