Inovasi Sikendi Raih Predikat Sangat Memuaskan

By Abdi Satria


nusakini.com-Semarang- Inovasi Strategi Integrasi Layanan Sistem Pengelolaan Kendaraan Dinas (Sikendi) di Lingkungan Setda Provinsi Jawa Tengah mendapat predikat sangat memuaskan dalam Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat II Angkatan XVI 

Inovasi tersebut disusun Edy Supriyanta, Kepala Biro Umum Setda Provinsi Jateng yang menjadi satu-satunya peserta diklat kepemimpinan di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. 

Edy mengatakan, terciptanya inovasi Sikendi dilatarbelakangi kondisi pengelolaan aset mobil dinas yang kurang optimal. Melalui aplikasi Sikendi ini, pengelolaan menjadi optimal karena akan diketahui siapa pengguna mobil dinas, apabila terjadi mutasi, pengguna dapat menginput kendaraan dinas secara mandiri, pembayaran pajak kendaraan dinas terpantau,dan mengetahui kapan perlu dilakukan pemeliharaan. 

Output terbesar aplikasi Sikendi adalah mampu menjawab kebutuhan pengguna kendaraan dinas dalam pemanfaatan dan pelaporan mutasi. Sedangkan outcome-nya adalah mendorong peningkatan kinerja pegawai karena pengelolaan kendaraan dinas sudah dilakukan dengan efektif dan efisien. 

“Bagi Biro Umum Setda Provinsi Jawa Tengah, proyek perubahan ini untuk mewujudkan manajemen pengelolaan mobil dinas yang terintegrasi,” katanya dalam Penutupan Pelatihan Kepemimpinan Nasional tingkat II Angkatan XVI, di BPSDMD Jateng, Senin (28/10). 

Deputi Bidang Kajian Kebijakan dan Inovasi Lembaga Administrasi Negara Tri Widodo mengapresiasi keberhasilan 46 peserta PKN II yang telah dinyatakan lulus. Khususnya bagi lima peserta PKN yang dinyatakan lulus dengan predikat sangat memuaskan. Namun dia sekaligus mengingatkan, lulus sebagai pemimpin perubahan bukanlah tujuan, tetapi justru menjadi langkah awal dengan tugas baru yang lebih berat. 

“Saya ambil contoh tantangan yang paling up to date. Dari pidato Presiden saat pelantikan menteri, beliau mengatakan bahwa jabatan struktural kita terlalu banyak dan terlalu tinggi jenjangnya. Oleh karena itu beliau meminta level eselon cukup sampai dua saja,” urainya. 

Senada disampaikan Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen. Setelah berhasil lulus dari PKN, tugas yang lebih besar sudah ada dihadapan para pemimpin perubahan. Tugas pertama adalah mengimplementasikan proyek perubahan yang sudah disusun, yang pada faktanya tidak selalu mudah. 

Wagub menambahkan, sejak metode pembelajaran baru diterapkan pada 2014, sudah banyak proyek perubahan yang diciptakan. Sehingga, dia berkeinginan agar bisa dijadikan satu data. 

“Sehingga ketika kita akses satu inovasi, bisa di-link-kan dengan inovasi yang lain,” harapnya. (p/ab)