Ini Salah Satu Penyebab Harga Emas Terus Meroket
By Admin
JAKARTA -- Bertepatan dengan datangnya momen Idul Fitri, harga emas terus meroket bahkan menyentuh all time high atau ATH. Menurut Dirut Antam Nico Kanter, ketika harga emas mengalami kenaikan, masyarakat cenderung melakukan buy back atau jual.
“Kalau harga emas naik logikanya orang ga mau beli kan. Memang secara logika kalau harga naik orang jugal ya. Tapi sih ada juga yang beli, memang untuk long term, bukan untuk trading,” kata Niko di Jakarta, Senin (25/3/2024).
Menurut Direktur Sumber Daya Manusia (SDM) Antam Achmad Ardianto, bisnis Antam tidak snapshot, dan dipengaruhi oleh pasar. Pergerakan harga emas yang fluktuatif dipengaruhi oleh nilai tukar rupiah terhadap dollar AS.
"itu membuat kita tidak bisa melihat emas sebagai satu-satunya instrumen untuk bisa menentukan apakah ini bulish session atau bearish session. Terkait ramadhan, sebenarnya ksempatan orang membeli, tapi dengan harga emas yang tinggi, orang cenderung bukan membeli malah menjual,” ungkap Achmad.
Di sisi lain, dia menjelaskan bahwa Antam juga memberikan jaminan buy back, dan pihaknya tidak melihat hal tersebut adalah siklus terpisah. Menurut Achmad, pasar emas di Indonesia harusnya punya pertumbuhan lebih tinggi dari apa yang kita alami sekarang.
"Tapi karena pasar belum teredukasi dengan baik, kita menyaksikan pembelian emas di masyarakat untuk investasi belum cukup baik. Buyback adalah strategi kita untuk memastikan keberadaan emas merek logam mulia di pasar dan kita tetap melakukan pencetakan logam mulia dengan cetakan terbaru,” lanjutnya.
Achmad mengatakan bahwa pihaknya akan terus melakukan edukasi pasar agar masyarakat semakin sadar mengenai investasi emas. Apalagi, investasi emas adalah safe heaven.
“Tidak ada ceritanya kalau investasi emas itu kita rugi, yang terjadi aladah orang bisa rugi karena mereka mengejar short gain,” lanjutnya.
Meskipun harga emas mengalami penurunan, bukan berarti konsumen merugi. Strateginya, investor emas haru menjaga investasi dengan mengatur strateginya sedemikian rupa.
“Tidak berprilaku seperti investor besar. Jadi beli emasnya, setengah - setengah gram misalnya, jadi nilai emas itu akan menjadi beli stnah 2 gram stngh gram,” tambahnya.
Achmad menambahkan, dengan kondisi yang terjadi saat ini, dia yakin penjualan emas antam akan menurun saat Ramadhan. Namun dengan adanya buyback, diharapkan perlahan penjualan akan semakin membaik dan menunjukkan peningkatan.
“Kita tidak ragu dan kawatir, bisnis emas akan terus berlangsung, dan emas terbukti dari waktu ke waktu tidak mengalami penurunan nilai. Tapi pengaruhnya adalah pembangding yaitu dollar AS,” ungkapnya.
“Penjualan di Bulan Ramadhan akan turun karena harga tinggi, tapi kita tetap lakukan buyback dan kita tau akan ada peningkatan penjualan , karena harga akan mambaik dan masyarakat makin teredukasi,” tegas dia.
Sebagai informasi, Harga emas batangan Antam terus melonjak selama sepekan terakhir. Bahkan, harga emas Antam terus mencetak rekor baru. Berdasarkan data laman Logam Mulia, harga emas Antam melesat Rp 15.000 per gram ke posisi Rp 1.179.000 per gram pada Selasa (5/3/2024).
Harga emas Antam tersebut merupakan yang tertinggi sepanjang sejarah, memecahkan rekor sebelumnya yang sebenarnya baru dicetak pada Sabtu (2/3/2024) lalu. Tren lonjakan harga emas Antam selaras dengan kenaikan harga emas dunia. Harga emas dunia hingga siang ini bergerak cenderung menguat di kisaran 2.114,80 dollar AS per troi ons. (*)