Ini Pesan Jokowi Pada Rapimnas KADIN 2016

By Admin


nusakini.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengakui jika tensi politik saat ini sedang naik. Namun Presiden menilai hal itu biasa terjadi menjelang dilaksanakannya pemilihan kepala daerah (Pilkada), dan diyakininya para pengusaha sudah bisa memilah antara masalah ekonomi dan politik.

“Ini yang akan mendewasakan kita. Yang urusan politik ya urusan politik, yang ekonomi ya urusan ekonomi. Tidak campur aduk,” kata Presiden Jokowi ketika memberikan sambutan pada acara Pembukaan Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Tahun 2016, di Hotel Borobudur, Jakarta, Kamis (1/12) siang.

Presiden mengingatkan masyarakat khususnya para pengusaha harus semakin dewasa dan semakin matang dalam berpolitik. Yang urusan pergantian Ketua DPR, kata Presiden, ya sudah, urusan Ketua DPR.

“Saya sering ditanya. Pak bagaimana? Itu wilayah di legislatif, wilayah di DPR, bukan wilayah saya. Wilayah saya, wilayah eksekutif jadi jangan ditanyakan kepada saya. Wilayah ekonomi wilayah ekonomi, wilayah politik wilayah politik. Ini yang terus akan saya sampaikan kalau pas saya ke daerah. Jangan sampai karena masalah politik, ekonomi menjadi goyah,” tutur Presiden.

Menurut Presiden, kita harus semakin dewasa dan semakin matang dalam berpolitik dan beraktivitas ekonomi. Jadi meskipun ada sedikit masalah politik, tensi politik, karena sebetulnya ini masalah apa sih? Masalah pilkada, pemilihan gubernur, pemilihan walikota, pemilihan bupati, lanjut Presiden, tahun-tahun yang lalu pasti tensinya naik.

“Jadi sekali lagi, meskipun lagi ada masalah politik, kita tidak boleh kehilangan fokus, kita tidak boleh kehilangan konsentrasi. Jangan sampai kita kehilangan momentum ini. Karena kalau sentimen kepercayaan, sentimen trust itu kempes lagi, untuk memanaskan ini memerlukan waktu yang lama,” tutur Presiden

Presiden Jokowi meminta bantuan para pimpinan dan seluruh anggota KADIN untuk menjaga momentum positif ini dari sisi investasi yang lagi menguat. Ia mengingatkan, ini adalah peluang yang amat baik untuk seluruh anggota KADIN, karena semua investor pasti akan mencari partner lokal, partnert domestik. “Ambillah kesempatan ini.,” ujarnya.

Sebelumnya dalam kesempatan tersebut Presiden Jokowi juga menyinggung masalah pertumbuhan ekonomi Indonesia. Menurut Presiden, kualitas pertumbuhan ekonomi kita sekarang ini lebih konkret. lebih riil.

“Meskipun tumbuhnya sangat tipis sekali, sangat kecil sekali. Tetapi kalau kita lihat dari gini rasionya turun, dari sisi angka kemiskinan juga turun, dari sisi tingkat pengangguran, juga data-data yang kita punyai juga turun,” jelas Presiden.

Kepercayaan yang positif ini juga dirasakan Presiden saat bertemu dengan investor-investor. Pembicaraan bisnis dengan investor, lanjut Presiden, sudah mulai membahas hal spesifik, seperti berbicara masalah angka, lokasi, maupun jangka waktu. Presiden berharap kepercayaan atau trust seperti ini diinjeksi agar benar-benar terealisasi.

“Kita harus mengkapitalisasi momentum seperti ini. Jangan sampai pas sentimen investor naik. Kita malah kehilangan momentum,” kata Presiden.

Presiden Jokowi menegaskan, bahwa dalam lima tahun ke depan swasta sangat berperan dalam pembangunan infrastruktur. Ia menyebutkan, kita membutuhkan anggaran misalnya untuk infrastruktur saja dalam lima tahun kurang lebih Rp. 4.900 triliun, sementara dari APBN hanya sanggup menyiapkan Rp. 1.500. “Sisanya dari mana, ya dari swasta, tidak ada yang lain,” ujarnya.

Tampak hadir mendampingi Presiden Jokowi dalam kesempatan itu Menko Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, dan Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukito. (p/mk)