Indonesia Tegaskan Pentingnya Upaya Kolektif Untuk Peningkatan Kualitas Misi Pemeliharaan Perdamaian PBB

By Admin

nusakini.com--“PBB harus mencari cara yang efektif dalam kerangka kerjasama triangular antara Dewan Keamanan PBB, Sekretariat PBB dan negara penyumbang pasukan pemeliharaan perdamaian (MPP) PBB untuk membantu kesiapan maksimal negara-negara tersebut dalam misi PBB di masa mendatang”, tegas Dirjen Multilateral Kementerian Luar Negeri RI, Dubes Hasan Kleib. 

Hal tersebut disampaikan Dubes Hasan Kleib dalam pembukaan Challenges Forum Workshop yang diselenggarakan oleh Direktorat Keamanan Internasional dan Perlucutan Senjata, Ditjen Multilateral, Kementerian Luar Negeri RI di Bali, tanggal 10-11 November 2016.​ 

Selain itu, terdapat sejumlah hal pokok yang ditekankan oleh Dirjen Multilateral, yakni pentingnya untuk mewujudkan seluruh pledges dan komitmen negara-negara di tahun 2017, termasuk melalui komitmen PBB untuk menjamin keterwakilan yang proporsional bagi negara penyumbang pasukan dalam Misi Pemeliharaan Perdamaian PBB, serta urgensi PBB untuk mendukung upaya peningkatan kapasitas dan pelatihan personil MPP PBB. 

Dubes Hasan Kleib menambahkan bahwa PBB perlu mempertimbangkan kebijakan pemberian insentif bagi negara penyumbang pasukan, seraya menggarisbawahi pentingnya perspektif regional untuk mendukung MPP PBB. 

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Keamanan Internasional dan Perlucutan Senjata, Andy Rachmianto, menyampaikan bahwa peran Indonesia sebagai tuan rumah pertemuan internasional bagi 22 negara ini kiranya akan dapat meningkatkan kontribusi aktif dan positif Indonesia terhadap pengembangan kebijakan bagi MPP PBB sebagai salah satu negara penyumbang pasukan terbesar (peringkat 11). Penyelenggaraan Lokakarya ini juga merupakan bagian dari upaya Pemerintah RI guna mewujudkan visi 4000 Peacekeepers pada tahun 2019 dan dalam rangka mendukung pencalonan Indonesia sebagai Anggota Tidak tetap Dewan Keamanan PBB periode 2019-2020. 

  Challenges Forum sendiri merupakan forum dialog global yang beranggotakan negara dan organisasi mitra dari lintas institusi/organisasi dari Kementerian Luar Negeri, polisi dan militer, serta think tanks dari 22 negara dan 47 organisasi terkait misi perdamaian. Tujuan utama Challenges Forum adalah membahas isu-isu penting dan berbagai tantangan terkini yang dihadapi pasukan perdamaian, baik militer, polisi, maupun sipil, serta memberikan rekomendasi kepada PBB bagi peningkatan misi pemeliharaan perdamaian PBB kedepannya.​(p/ab)