Indonesia Tegaskan Pentingnya Insentif Ekonomi dan Dukungan Kepada Palestina

By Admin

nusakini.com--Di sela-sela menghadiri Pertemuan Tingkat Menteri mengenai Misi Pemeliharaan Perdamaian PBB di Negara-negara ber-bahasa Perancis, Indonesia telah pula memenuhi undangan Pertemuan Brainstorming Tingkat Pejabat Tinggi (Senior Officials Meeting/SOM) di Paris, 27 Oktober 2016, guna membahas berbagai paket insentif ekonomi dan konsolidasi bagi bantuan penguatan kapasitas untuk Palestina. Dalam pertemuan ini, Delegasi RI dipimpin oleh Direktur Jenderal Multilateral, Dubes Hasan Kleib. 

Pertemuan tersebut merupakan bagian dari rangkaian pertemuan persiapan Konferensi Internasional Perdamaian Proses Timur-Tengah yang digagas Perancis dan merupakan kelanjutan dari Pertemuan Tingkat Pejabat Tinggi di sela-sela SMU PBB ke-71, 27 September 2016. 

Pada pertemuan kali ini telah dibahas dan diidentifikasi langkah-langkah konkret serta berbagai kontribusi dari interested countries terhadap paket insentif ekonomi dan peningkatan kapasitas untuk Palestina. Paket insentif tersebut merupakan bagian dari upaya dan langkah persiapan pelaksanaan Konferensi Perdamaian Internasional di Timur Tengah yang digagas Perancis dan direncanakan akan dilaksanakan pada akhir tahun 2016. 

“Indonesia memandang penting dilakukannya berbagai upaya untuk membangun kembali “trust” dan menciptakan situasi yang kondusif bagi digulirkannya kembali proses perundingan perdamaian yang kredibel di Timur Tengah, termasuk melalui inisiatif Perancis untuk menyelenggarakan Konferensi Perdamaian Timur Tengah,” ujar Dubes Hasan Kleib. 

Dalam pertemuan yang dibuka oleh Utusan Khusus Menlu Perancis Dubes Pierre Vimont, dan dihadiri sejumlah pejabat tinggi dari negara-negara yang hadir pada Pertemuan Tingkat Menteri (PTM) di Paris, 3 Juni 2016, Dubes Kleib juga menyampaikan keprihatinannya atas semakin memburuknya situasi ekonomi di Palestina pasca aksi militer dan pendudukan Israel beberapa tahun terakhir. Situasi tersebut, selain akan memperburuk kondisi kemanusiaan di Palestina, juga akan menghambat upaya proses perdamaian yang terus diupayakan oleh berbagai pihak. 

Untuk itu, Dubes Kleib menegaskan dukungan dan kelanjutan komitmen Indonesia dalam memberikan program peningkatan kapasitas untuk Palestina melalui berbagai mekanisme, termasuk di bawah skema Kerja sama Selatan – Selatan dan Triangular, sebagai bagian penting untuk menciptakan situasi kondusif dan memperkuat mutual trust bagi kedua pihak yang bertikai. Dubes Kleib juga menggaris bawahi pentingnya suatu mekanisme koordinasi pemberian program bantuan peningkatan kapasitas untuk Palestina, khususnya untuk menghindari duplikasi dan tumpang tindih bantuan, meningkatkan efektifitas bantuan dan mengidentifikasi kekurangan, tantangan serta gap dari berbagai program peningkatan kapasitas untuk Palestina. 

Dalam pertemuan tersebut, pihak Perancis secara khusus menyampaikan apresiasi terhadap berbagai komitmen dan partisipasi aktif Indonesia dalam program peningkatan kapasitas bagi Palestina, dan terhadap proses perdamaian di Timur Tengah, khususnya inisiatif Perancis dalam penyelenggaraan Konferensi Perdamaian Timur Tengah yang akan dilaksanakan pada Desember 2016 mendatang. (p/ab)