Indonesia Suarakan Kemajuan Ekonomi Kreatif di ASEM Culture Ministers’ Meeting

By Admin

nusakini.com--Indonesia berpartisipasi aktif dalam rangkaian pertemuan 7th ASEM Culture Ministers' Meeting (ASEM CMM7) yang diselenggarakan di Asia Culture Center, Gwangju, Republik Korea pekan lalu. 

Delegasi RI dipimpin oleh Wakil Kepala Perwakilan RI (Wakkepri) KBRI Seoul dengan anggota delegasi terdiri dari wakil Direktorat Warisan dan Diplomasi Budaya Kemendikbud, Direktorat KSI Amerop Kemlu, KBRI Seoul dan dosen Institut Teknologi Bandung, Dwinita Larasati yang hadir sebagai sebagai penyaji materi workshop tentang Traditional Cultural Heritage and Creative Economy. 

Indonesia menyampaikan bahwa pembangunan ekonomi kreatif di Indonesia mendapat dukungan dari pemerintah yaitu dengan dibentuknya Badan Ekonomi Kreatif untuk mempromosikan ekonomi kreatif termasuk budaya ke seluruh dunia. Sektor ekonomi kreatif juga telah membawa banyak keuntungan bagi Indonesia khususnya dalam menciptakan lapangan kerja dan peningkatan GDP. Selain itu, Indonesia juga menyampaikan adanya program ASEM Youth Passion-Preneurs' Meeting yang akan diselenggarakan pada bulan Oktober 2016 di Jakarta sebagai ajang kompetisi wirausahawan muda negara-negara ASEM. 

Indonesia juga menyerukan untuk segera diimplementasikannya Asia Europe Creative Cities Network untuk menguatkan jejaring antar kota kreatif Asia-Eropa. Dalam kesempatan tersebut Indonesia secara resmi meminta dukungan dari negara-negara ASEM dalam upaya candi Borobudur dapat diakui sebagai UNESCO Memory of the World serta mengundang mitra ASEM untuk menghadiri World Culture Forum 2016, yang akan diselenggarakan pada 10-14 Oktober 2016 di Bali. 

Pada sesi presentasi, Dwinita Larasati menyampaikan mengenai perkembangan pesat ekonomi kreatif di kota-kota Indonesia terutama Bandung. Kreativitas kaum muda dalam menuangkan idenya terbukti dapat memberikan dampak ekonomi yang besar. Komunitas-komunitas kreatif muda kian beragam, di antaranya yang tergolong modern seperti musik, film, namun tidak jarang ditemukan yang masih menjunjung nilai tradisional seperti pelestarian batik, yang secara umum berkontribusi besar dalam dunia ekonomi kreatif. Di sisi lain, komunitas pemuda memberikan advokasi dengan mengajak masyarakat untuk tidak melakukan perusakan terhadap warisan budaya dan hidup berbudaya. 

Pertemuan ASEM CMM selanjutnya akan diselenggarakan di Sofia, Bulgaria, pada tahun 2018.(p/ab)