ILUNI UI dan Creative Industry Hub Hadirkan "Creativity Talk Horor dalam Budaya dan Logika di Era Modern: Film Pengantin Setan"

By Admin


nusakini.com, Jakarta – Kreativitas di dunia film horor kembali menjadi sorotan dalam acara menarik bertajuk Creativity Talk: Horor dalam Budaya dan Logika di Era Modern. Acara ini, yang diselenggarakan oleh ILUNI UI melalui Creative Industry Hub, mengupas tuntas fenomena film horor modern dengan studi kasus film Pengantin Setan.

Menghadirkan dua narasumber keren, ada Fajar Aditya, seorang kreator konten dan CEO RJL 5 yang telah memiliki lebih dari 4 juta subscriber di YouTube. Fajar dikenal sebagai sosok yang cerdas dan kreatif dalam membedah budaya populer, termasuk horor, sejarah, dan cerita rakyat dalam podcast nya di Kanal Youtube RJL 5. 

“Nilai yang dibawa itu, kalau kita tarik ke belakang Clifford Geertz juga mendeskripsikan apa yang diyakini pada masyarakat jawa pada masa itu, nah sebenarnya RJL itu kita mendeskripsikan apa yang diyakini kepercayaan-kepercayaan orang, karena setiap budaya itu kepercayaan masing-masing dan Indonesia kaya akan budaya” Ujar Fajar Mahasiswa Magister Antropologi Universitas Indonesia.

Dalam waktu dekat akan ada tayangan film layar lebar yang diadopsi dari podcastnya RJL 5, Fajar Aditya mengatakan ”senang banget masuk ke dalam dunia film karena rjl itu berdiri walaupun segmennya horor, tapi kita ingin dari dulu pengen mengangkat fenomena budayanya gitu, yang selalu kita bawa ketika di novel dan dan begitupun dengan film” ujarnya di sela-sela agenda Talkshow.

Narasumber kedua, Jovial da Lopez, adalah CCO Narasi sekaligus Ketua CIHUI ILUNI UI. Dengan pengalamannya di dunia kreatif dan storytelling, Jovial siap membahas sisi budaya dan logika dari film horor modern dengan sudut pandang yang segar dan relevan. “Menurut gue ini merupakan negara paling tepat, asal ceritanya gak asal bukan cuman jumsker-jumsker aja, ada sebuah cerita yang jelas siapa tau ada impact, horor kita itu bisa menjadi horor yang berkelas” Ujarnya ketika agenda creativity talk berlangsung.

Film horor Pengantin Setan menjadi bahasan utama karena mampu memadukan elemen tradisi dan modernitas dalam narasinya yang dibungkus dalam bentuk sebuah film. Sebelumnya diadopsi dari cerita podcast pengantin setan dan dijadikan dalam sebuah novel pengantin setan. Diskusi ini mengulik bagaimana film horor Indonesia tidak hanya menawarkan hiburan, tetapi juga menjadi medium refleksi sosial budaya.

Acara ini merupakan bagian dari komitmen ILUNI UI untuk terus mendorong inovasi dan kreativitas, terutama di kalangan alumni dan masyarakat luas. Jovial da Lopez mengatakan “ Kelihatan angkanya, data penonton film bioskop lokal uda lebih tinggi daripada dil, film-film international itu menunjukan bahwa industri film semakin dipercaya oleh semua penonton” Ujar Jovial. (*)