IDI Surabaya Dukung Bonek Wani Lawan Covid-19

By Abdi Satria


nusakini.com-Surabaya-Dukungan pada gerakan Bonek Wani Lawan Covid-19 semakin luas. Pagi tadi, IDI Surabaya menyatakan siap memberikan support. 

”Porsi penanganan Covid-19 sebenarnya hanya 25 persen yang ditangani dokter seperti kami,” kata Ketua IDI Surabaya dr. Brahmana Askandar SpOG pagi tadi saat berdiskusi dengan Presiden Klub Persebaya Azrul Ananda. ”Lainnya, 75 persen pra hospital. Ini peran masyarakat termasuk Bonek untuk melakukan pencegahan,” lanjutnya.  

Karena itu, mendengar ada gerakan Bonek Wani Lawan Covid-19, Dokter Brahmana sangat mendukung. ”Kami siap mendukung gerakan ini, pertemuan dengan mas Azrul pagi ini adalah awal dari kerja sama kami dengan Persebaya,” ucapnya di situs klub.

Dokter Brahmana menyatakan tingkat kematian di Surabaya paling tinggi di Indonesia. Itu terjadi karena tingkat penularan masih sangat tinggi. Di sisi lain, sistem kesehatan kita sudah ngos-ngosan untuk menghadapi pandemi. 

”Jujur, para dokter yang bertugas merawat pasien Covid-19 saat ini sebenarnya sudah kelelahan,” kata dr Brahmana. ”Ibarat pertandingan sepak bola, ini sudah masuk babak perpanjangan waktu, namun belum juga diketahui kapan pertandingan akan selesai,” lanjutnya. 

Azrul menyambut positif dukungan IDI Surabaya. IDI dan para dokter adalah pihak yang paling mengerti bagaimana kondisi di lapangan. ”Yang paling dipercaya untuk memberikan pemahaman ke publik termasuk Bonek adalah IDI,” ucap Azrul. 

Ada banyak masyarakat, lanjut Azrul, yang kurang mengerti bagaimana cara pencegahan dan tahapan penularan Covid-19. Dengan adanya IDI, semua pertanyaan itu bisa dijawab dengan gamblang dan bahasa yang muda dimengerti. 

”Semoga kerja sama ini bisa mempercepat upaya kita semua untuk membawa Surabaya kembali hijau,” kata Azrul. 

Azrul juga mengajak seluruh Bonek dan warga Surabaya untuk terus melakukan dan mensosialisasikan Tri Wani. Wani pakai masker, wani cuci tangan, dan wani jaga jarak.  

”Kami di IDI sangat setuju dengan gerakan itu. Tri wani paling efektif untuk mencegah penularan,” tegas dr Brahmana.(p/ab)