HKTI Ajak Anak Muda Terjun ke Sektor Pertanian, Ingatkan Swasembada Sudah di Depan Mata
By Admin
nusakini.com, Jakarta - Wakil Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional (DPN) Himpunan Kerukanan Tani Indonesia (HKTI), Mulyono Makmur mengajak generasi muda untuk terjun langsung dan mendukung penuh pembangunan sektor pertanian yang saat ini sedang berjalan.
Di antaranya kata Mulyono membangun program intensifikasi, ekstensifikasi dan juga optimasi lahan pertanian atau Oplah. Diketahui, berbagai program tersebut dalam proses pengerjaan yang berlangsung di sejumlah daerah.
“Kenapa harus anak muda? Karena merekalah yang mewujudkan swasembada tahun 1984. Kemudian mereka juga yang memperkenalkan benih unggul dan pupuk. Jadi anak muda itu harus terjun ke sektor pertanian karena swasembada sudah di depan mata,” ujar Mulyono dalam Dialog Tani Muda mewujudkan swasembada yang digelar di Ruang Teater Gedung PIA Kementan, Jumat, 27 Desember 2024.
Mulyono mengatakan saat ini pemerintah memiliki berbagai program yang sangat bagus untuk memperkuat ketahanan pangan bangsa. Di antara program yang ada, brigade swasembada pangan adalah program yang perlu diikuti secara serius.
“Pemerintah punya program intensifikasi, ekstensifikasi kemudian oplah. Lalu ada brigade swasembada pangan untuk bersama petani mengelola 200 hektare, dan di harapkan dari kegiatan itu mereka memiliki pendapatan 10 juta,” katanya.
Meski demikian, Mulyono mengingatkan anak muda harus membangun semangat diri dengan tekad yang bulat untuk mempercepat swasembada pangan. Tanpa itu semua, anak muda tak akan berdaya dan hanya menjadi penonton dari sebuah kemajuan dan peradaban.
“Saya yakin swasembada bisa terwujud asal mau bekerja dan mengelola secara profesional. Apalagi pemerintah memberikan alsintan dan juga memberi pinjaman uang. Jangan berbohong, memaksakan kehendak, menggap remeh dan juga tidak mau disiplin. Karena itu sifat-sifat buruk ini harus dihilangkan,” katanya.
“Jadi sekali lagi saya ingin mengajak peran pemuda dalam membangun sektor pertanian. Semangat pemuda harus kita wujudkan bersama menuju swasembada pangan,” tambahnya.
Tenaga Ahli Menteri Pertanian, RS Suroyo mengatakan bahwa saat ini pemerintah tengah bekerja keras dalam mempercepat swasembada dengan menggerakan peran anak muda melalui program brigade swasembada pangan.
“Program itu (brigade swasembada pangan) melibatkan 15 orang yang akan menggarap 200 hektare dengan cara mekanisasi teknologi. Jadi pertanian kita sudah menuju dan sejajar dengan negara maju lainnya. Dan kami sudah menghitung satu petani milenial bisa mendapat 10 juta per bulan, tergantung rajin atau tidaknya petani itu sendiri. Jadi 10 juta bukan gaji tapi pendapatan,” jelasnya. (*)