Hadirnya Banyak Perguruan Tinggi NU Modal untuk Maju

By Abdi Satria


nusakini.com-Jakarta-Rektor Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia (Unusia) mengatakan dalam memahami dan membaca mengenai kondisi perguruan tinggi yang dikelola di lingkungan Nahdlatul Ulama seperti apa harus secara fair.

Menurut Juri Ardiantoro NU harus memikirkan kalau sudah punya perguruan tinggi sebanyak itu akan diapakan. "Dari sisi jumlah saya kira kita sangat senang dan bersyukur ada lompatan jumlah yang luar biasa ada 289-an yang berafiliasi ke Nahdlatul Ulama, 30 lebih perguruan tinggi yang lahir sepuluh tahun terakhir. Dan sepuluh tahun terakhir tentu saja kita nggak bisa melupakan jasa dan sumbangsih Prof Nuh ini, saat beliau menjadi Menteri," ujar Rektor Unusia Jakarta Juri Ardiantoro, Selasa (21/12/2021).

Pihaknya mengaku seringkali bertemu banyak orang di lingkungan NU yang sinis, tetapi menurutnya kesinisan mereka tidak beralasan secara memadai. "Sering mengatakan: 'Ngapain sih NU terlalu banyak perguruan tinggi, toh perguruan tinggi yang ada tidak bisa dikelola dengan baik. Ada yang lahir kemudian hilang, ada yang lahir tapi tumbuh kembangnya terganggu, ada yang juga tumbuh bagus," ujarnya.

Menurutnya sinisme itu adalah salah satu kelemahan, sebab hadirnya banyak perguruan tinggi Nahdlatul Ulama adalah hal yang baik untuk segera maju. "Kita menyediakan wadah institusi, menyediakan tempat di mana sebetulnya kita punya banyak kesempatan untuk bisa segera maju dengan memiliki banyak perguruan tinggi yang kita miliki," ucapnya.

Jurus Ardiantoro mengatakan bahwa sinisme itu harus dijawab dengan cara perguruan tinggi yang dimiliki harus betul-betul dikelola sebaik-baiknya, dan kemudian menjadi tempat untuk memproduksi kader, atau memproduksi sumber daya manusia di lingkungan NU.

"Oleh karena itu saya kira ada tiga hal yang harus kita diskusikan mengenai kondisi kita saat ini yakni jumlah perguruan tinggi di lingkungan NU yang saat ini kita miliki. Kedua, kita juga harus memikirkan bagaimana kualitas perguruan tinggi terus ditingkatkan dengan cepat. Dan tentu saja yang ketiga adalah bagaimana perguruan tinggi di lingkungan NU itu menjadi tempat kita memproduksi SDM yang kita punya," pungkasnya.(NU)